“Gencatan senjata harus berlangsung selama mungkin untuk memastikan masyarakat Gaza menerima barang-barang penting seperti obat-obatan, makanan, air dan bantuan,” kata Biden.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Israel-Hamas yang berlangsung selama empat hari, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan sebagai ganti dari 150 perempuan dan anak-anak Palestina di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel.
Adapun gencatan senjata tersebut dapat diperpanjang apabila sebanyak 10 sandera dibebaskan setiap harinya.
Bantuan Mengalir
Sejumlah kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza saat berlangsungnya gencatan senjata hari pertama.
Hal itu terlihat dari sebuah video yang menunjukkan lebih banyak truk yang masuk ke Gaza setelah gencatan senjata dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat.
Kemudian pada pukul 10:30, sebanyak 60 truk dari total 230 truk yang diperkirakan telah memasuki Gaza, menurut laporan Al Arabiya, mengutip seorang pejabat penyeberangan perbatasan Rafah.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina menerima dua ambulans dan 85 truk berisi bantuan makanan, air minum, peralatan medis, dan obat-obatan.
Sebelumnya, Israel telah memutus pasokan air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza sejak Hamas meluncurkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023.
Organisasi internasional dan menteri luar negeri Qatar yang membantu menengahi kesepakatan gencatan senjata mengatakan bantuan baru tersebut tidak akan cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Meski begitu, ada secercah harapan bahwa gencatan senjata memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza demi membantu warga sipil bertahan hidup.
“Kami berharap jeda kemanusiaan ini mengarah pada gencatan senjata kemanusiaan jangka panjang demi kepentingan rakyat Gaza, Israel dan lainnya,” ujar Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA.
Hingga 23 November 2023, lebih dari 1.723 truk berisi bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza melalui perbatasan Mesir, menurut PBB.
“Israel mengizinkan 19.812 galon AS (75.000 liter) bahan bakar memasuki Gaza pada 23 November 2023,” kata Laerke.
Bahan bakar tersebut diberikan oleh PBB untuk mendukung distribusi makanan dan mengoperasikan generator di rumah sakit, fasilitas air dan sanitasi, tempat penampungan dan layanan penting lainnya.