News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Organisasi HAM Ini Ungkap Dugaan Israel Curi Organ Jenazah Warga Palestina yang Meninggal

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berduka saat mengumpulkan jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan udara pada 23 November 2023 di Khan Yunis, Gaza. Israel dituduh secara sistematis menyimpan jenazah para warga Palestina yang meninggal untuk kemudian diambil organ dalamnya.

Organisasi HAM Ini Ungkap Dugaan Israel Curi Organ dari Jenazah Warga Palestina yang Meninggal

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Med dilaporkan menyerukan penyelidikan internasional yang independen terhadap dugaan pencurian organ manusia oleh Israel dari jenazah warga Palestina yang terbunuh.

Seruan Euro-Med tersebut dilakukan setelah munculnya banyak pertanyaan yang diajukan mengenai dugaan pencurian organ ketika tentara Israel menahan puluhan jenazah warga Palestina yang terbunuh dalam genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. 

Baca juga: Media Israel Sebut IDF Dikerjai Hamas Soal Gencatan Senjata di Gaza

Euro-Med Monitor mengklaim, pihak mereka telah mendokumentasikan penyitaan puluhan jenazah oleh tentara Israel dari Kompleks Medis Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.

Penyitaan jenazah itu, tulis pernyataan lembaga tersebut dilansir Memo, juga dilakukan di sekitar area apa yang disebut “koridor aman” — Salah al-Din Jalan — diperuntukkan bagi para pengungsi yang menuju ke bagian tengah dan selatan daerah kantong (Gaza).

Menurut organisasi yang berbasis di Jenewa itu, tentara Israel juga telah menggali dan menyita jenazah dari kuburan massal di halaman Rumah Sakit Al-Shifa.

Sementara, puluhan jenazah diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional, yang selanjutnya mengangkut mereka ke Jalur Gaza selatan untuk menyelesaikan proses penguburan.

Saat ini, tentara Israel dilaporkan masih menahan jenazah puluhan orang yang tewas.

Baca juga: IDF Alami Masalah Besar Saat Gencatan Senjata: Prajurit Israel Berkurang, Suporter Hamas Bertambah

EDITORS NOTE: (Graphic Content) Sang ayah memegang jenazah bayinya yang tewas dalam serangan Israel, di kamar mayat rumah sakit Al-Aqsa di Deir Balah di Jalur Gaza tengah pada 22 Oktober 2023, saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok Hamas Palestina. (Mahmud HAMS/AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Hati, Ginjal, hingga Jantung Hilang

Kekhawatiran mengenai pencurian organ dari jenazah disampaikan oleh organisasi tersebut dengan mengutip laporan dari para profesional medis di Gaza yang memeriksa beberapa jenazah segera setelah mereka dibebaskan Israel.

Para profesional medis ini menemukan bukti pencurian organ, termasuk hilangnya koklea dan kornea serta organ vital lainnya seperti hati, ginjal, dan jantung.

Para dokter di beberapa rumah sakit Palestina di Gaza mengatakan kepada tim Euro-Med Monitor kalau pencurian organ tidak dapat dibuktikan atau disangkal hanya dengan pemeriksaan medis forensik, karena banyak jenazah menjalani prosedur pembedahan sebelum kematiannya.

"Mereka menyatakan, mustahil bagi mereka untuk melakukan pemeriksaan analitis penuh terhadap mayat-mayat yang ditemukan mengingat intensnya serangan udara dan artileri serta masuknya warga sipil yang terluka, namun mereka mendeteksi beberapa tanda kemungkinan pencurian organ oleh militer Israel," tulis laporan Memo.

Israel memiliki sejarah menyimpan jenazah warga Palestina, jelas Euro-Med Monitor.

Mereka terus menyimpan jenazah setidaknya 145 warga Palestina di kamar mayatnya dan sekitar 255 di tempat yang disebut “Pemakaman Numbers” di dekat perbatasan Israel-Yordania dan terlarang untuk umum, serta 75 orang hilang yang belum teridentifikasi.

Menurut organisasi hak asasi manusia tersebut, Israel menyimpan jenazah warga Palestina di tempat yang disebut sebagai “kuburan kombatan musuh”, yaitu kuburan massal rahasia yang terletak di lokasi tertentu seperti zona militer tertutup, tempat pemakaman dan penguburan dilakukan secara rahasia.

Jenazah hanya ditandai dengan pelat logam.

Warga Palestina menguburkan jenazah di kuburan massal di pemakaman Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 22 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Jenazah tersebut, yang hanya diidentifikasi dengan angka, berasal dari rumah sakit Al-Shifa dan Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, menurut anggota komite di lokasi pemakaman. (Mahmud HAMS / AFP)

Halalkan Pencurian Organ

Menurut laporan sebelumnya oleh Euro-Med Monitor, pihak berwenang Israel telah menjaga jenazah Palestina dalam kondisi di bawah nol derajat untuk memastikan kalau jasad-jasad tetap tidak membusuk.

"Kemungkin (menyimpan jasad di lemari beku) untuk menyembunyikan bukti pencurian organ," tulis laporan tersebut.

Terlebih lagi, Israel telah menghalalkan untuk menahan jenazah warga Palestina dan mencuri organ tubuh mereka.

Keputusan Mahkamah Agung Israel tahun 2019 mengizinkan militer untuk menguburkan jenazah sementara di “Pemakaman Numbers”.

Pada akhir tahun 2021, Knesset Israel telah mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan tentara dan polisi untuk menyimpan jenazah warga Palestina.

Ada laporan dalam beberapa tahun terakhir tentang penggunaan ilegal jenazah warga Palestina yang disimpan oleh Israel, termasuk pencurian organ dan penggunaannya di sekolah kedokteran universitas Israel.

Dokter Israel Meira Weiss mengungkapkan dalam bukunya Over Their Dead Bodies kalau organ yang diambil dari orang-orang Palestina yang meninggal digunakan dalam penelitian medis di fakultas kedokteran universitas-universitas Israel dan ditransplantasikan ke pasien-pasien Yahudi-Israel.

Hal yang lebih memprihatinkan adalah pengakuan yang dibuat oleh Yehuda Hess, mantan direktur Institut Kedokteran Forensik Abu Kabir Israel, tentang pencurian jaringan, organ, dan kulit manusia dari orang-orang Palestina yang meninggal dalam jangka waktu tertentu, dilakukan tanpa sepengetahuan atau persetujuan kerabat mereka.

Seorang pengunjuk rasa meletakkan bunga di atas kantong jenazah berbalut warna putih yang melambangkan para korban konflik Israel-Hamas, di depan Gedung Putih di Washington, DC, pada 15 November 2023. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, tewas sejak 7 Oktober , 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. (Photo by Mandel NGAN / AFP) (AFP/MANDEL NGAN)

Titik Nol Transaksi Organ Manusia

Israel telah menjadi “titik nol” bagi transaksi organ tubuh manusia, baik legal maupun ilegal, menurut laporan jaringan CNN AS pada tahun 2009.

Titik nol yang dimaksud mengindikasikan kalau Israel menjadi sentral pengambilan organ manusia.

yang juga menuduh bahwa Israel ikut serta dalam pencurian organ tubuh warga Palestina yang telah meninggal untuk digunakan secara ilegal.

Hal ini dibantah oleh seorang menteri Israel pada saat itu, yang menggambarkan tuduhan tersebut sebagai “pencemaran nama baik anti-Semit terhadap orang-orang Yahudi dan negara Yahudi.”

Namun demikian, Euro-Med Monitor menegaskan kalau  Israel adalah satu-satunya negara yang secara sistematis menyimpan jenazah orang-orang yang dibunuhnya, dengan dalih “pencegahan keamanan” dan merupakan pelanggaran total terhadap piagam dan perjanjian internasional.

"Seperti negara lain, Israel harus mematuhi hukum internasional, yang menetapkan perlunya menghormati dan melindungi jenazah selama konflik bersenjata," tulis Memo.

Konvensi Jenewa Keempat menekankan bahwa: “Setiap pihak yang berkonflik harus mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk mencegah perampasan orang mati. Mutilasi mayat dilarang.”

(oln/*/cnn/Memo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini