TRIBUNNEWS.COM -- Rusia memutuskan untuk menggelar pemilihan presiden pada 17 Maret 2024 mendatang.
Hal itu diputuskan secara bulat oleh Dewan Federasi Rusia (majelis tinggi parlemen, atau senat) negara tersebut pada Kamis (7/12/2023).
“Dewan Federasi Rusia memutuskan untuk menetapkan 17 Maret 2024 sebagai tanggal pemilihan presiden. Resolusi tersebut mulai berlaku pada tanggal publikasi resminya,” kata ketua Komite Dewan Federasi untuk Legislasi Konstitusi dan Kenegaraan Andrey Klishas kepada TASS, Kamis.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-652, G7 Sepakat Batasi Impor Berlian Moskow Mulai Tahun Depan
Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia dapat memutuskan untuk mengadakan pemungutan suara beberapa hari dalam waktu sepuluh hari setelah resolusi tersebut diterbitkan, dan kemungkinan keputusan tersebut tidak dapat diubah.
Berdasarkan undang-undang pemilu Rusia, penentuan tanggal pemilu di Rusia secara resmi merupakan hak prerogatif Dewan Federasi.
Para senator harus menetapkan tanggal pemilihan tidak lebih awal dari 100 hari dan paling lambat 90 hari sebelum pemungutan suara.
Putin Calonkan Diri Lagi
Sementara itu hampir dipastikan Presiden Vladimir Putin bakal mencalonkan diri lagi dalam pemilu Rusia.
Bila memenangkan pemilihan itu, maka Putin akan menduduki jabatan presiden yang ke lima.
Dikutip dari The Moscow Times pertengahan November lalu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa bosnya itu akan mengumumkan pencalonannya menjelang dilaksanakannya pemilihan presiden.
Putin, 71 tahun, yang telah berkuasa sejak tahun 1999, diperkirakan akan mengumumkan pencalonannya kembali pada tahun 2024 bulan depan, setelah mendapatkan kekuasaan untuk menjalani dua masa jabatan presiden lagi sebagai bagian dari perubahan konstitusi yang kontroversial pada tahun 2020.
Baca juga: Andriy Yermak: Ukraina Bisa Kalah Perang dengan Rusia Jika AS Tunda Bantuan Militer
Ketika ditanya tentang penerus Putin, mungkin setelah masa jabatan keenam dan terakhirnya berakhir pada tahun 2036, Peskov mengatakan kepada saluran bergengsi yang dikelola mahasiswa Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow (MGIMO):
"Sama. Atau berbeda, tapi sama.”
Peskov mengatakan dia “dengan tulus ingin percaya” bahwa Putin akan mengumumkan dia mencalonkan diri dan mengulangi prediksinya bahwa dia akan menang.
Putin mengatakan dia akan membuat pernyataan resmi tentang rencananya untuk pemilu Maret 2024 hanya setelah parlemen Rusia secara resmi mengumumkan pemilu bulan depan.
Namun, Putin mengambil serangkaian langkah yang mengindikasikan bahwa persiapan untuk pemilihan presiden sedang berlangsung.
Ia menandatangani perubahan undang-undang pemilihan presiden Rusia yang memungkinkan pemungutan suara dilakukan di wilayah di mana darurat militer telah diberlakukan karena invasi ke Ukraina.
Putin juga mengadakan pertemuan dengan pejabat Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) di mana ia mengancam akan menindak campur tangan pihak luar dalam proses pemungutan suara. (TASS/The Moscow Times)