News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kronik Shejaiya, Lingkungan Gagah Berani Gaza yang Tidak Dapat Dihancurkan Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENANGIS - FOTO FILE Seorang tentara Israel dari Brigade Golani (pasukan infanteri IDF) menangis saat menghadiri pemakaman Komandannya, Max Steinberg, pada 23 Juli 2014.

Mereka termasuk Kolonel Itzhak Ben Basat, komandan Brigade Golani, dan Letkol Tomer Greenberg – tentara yang berbicara dalam video tersebut.

Belakangan, tentara Israel menyatakan kalau tentara yang tewas dalam pertempuran itu bertambah dan puluhan lainnya terluka juga dievakuasi dari Shejaiya.

Kepala Staf Israel Herzl Halevi menggambarkan apa yang terjadi di Shejaiya sebagai “peristiwa yang sulit”.

Belakangan, juru bicara militer Israel mengatakan, mereka sedang menganalisis (penyebab) “peristiwa sulit” tersebut.

"Bisa jadi, (asessment IDF) itu mengira kalau tentara-tentara tersebut terbunuh secara kebetulan atau karena kesalahan perhitungan pihak tentara Israel. (Tapi asumsi) Ini sepertinya salah (tidak mungkin terjadi)," tulis Baroud.

Baroud yang juga sejarawan Palestina ini menekankan, kalau tentara Israel telah berperang melawan “Brigade Shejaiya (unit dari Brigade Al-Qassam) selama satu setengah minggu

Laporan Al-Jazeera menyebut, tentara Israel sudah mengebom Shejaiya berulang kali.

Jika definisi kemenangan adalah ketiadaan keberadaan musuh di suatu wilayah karena tewas atau pergi melarikan diri, maka pertempuran Shejaiya adalah sebuah pertempuran yang tampaknya hampir mustahil untuk dimenangkan Israel.

Hal itu, kata Baroud, lantaran eksistensi milisi perlawanan Palestina tetap konstan dan stabil ada di wilayah ini, tak peduli betapa hancurnya wilayah itu kena bom berkali-kali.

Menjalankan taktik gerilya dan hit and run, Hamas dan milisi lain pembebasan Palestina, secara rutin masih mengontol wilayah ini.

"Mustahil untuk menang karena pertempuran terjadi di wilayah yang telah hancur total, dan berulang kali terjadi, akibat serangan udara Israel. Tidak ada yang tahu dari mana para pejuang itu berasal, dan ke mana mereka menghilang," tulis Baroud.

Militer Israel sendiri telah mencapai kesimpulan kalau pertempuran Shejaiya tidak dapat dimenangkan dari udara (melalui serangan udara) artinya mereka harus mengerahkan infanteri guna menyisir area dalam operasi darat .

"Namun tampaknya hal ini juga tidak bisa dimenangkan, karena aliran berita dan video terus bermunculan dari wilayah Shejaiya, tentang tentara Israel yang ditembak, tank diledakkan, dan pertempuran sengit, yang hasilnya hampir selalu ditentukan oleh pihak pejuang Palestina," kata dia.

Tidak berlebihan jika dikatakan pertempuran Shejaiya kemungkinan besar menjadi salah satu faktor utama kekalahan tentara Israel di Gaza.

Pemandangan kehancuran di Lingkungan Shejaiya di Kota Gaza, Sabtu, 26 Juli 2014.

Apa Arti Nama Shejaiya?

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini