"Legenda Shejaiya bukanlah sebuah cerita baru mengenai keperkasaan Gaza yang rentang hidupnya cuma berkisar antara Juli 2014 hingga Desember 2023," kata Baroud.
Lantas, bagaimana kisah Shejaiya?
Shejaiya adalah salah satu lingkungan terbesar di Kota Gaza.
Letaknya tepat di sebelah timur kota dan terbagi menjadi dua wilayah, wilayah selatan, yang dikenal sebagai Turkman, dan wilayah utara, yang dikenal sebagai Jdeidah.
"Jdeidah dibangun pada era Ayyubaid – didirikan pada abad ke-12," kata Baroud.
Menurut sejarawan itu, etimologi dari kata Shejaiya sering disalahpahami.
Kata Shejaiya menunjukkan hubungan langsung dengan kata benda Shajaa’ yang berarti keberanian.
Penjelasan ini masuk akal bagi banyak orang karena keberanian para pejuang yang berasal dari lingkungan ini selama bertahun-tahun perjuangan pembebasan dan kemerdekaan Palestina.
"Namun sumber sejarah menyatakan bahwa nama tersebut diberikan kepada Shuja al-Din Othman al-Kurdi, seorang pejuang terkenal yang tewas dalam pertempuran antara Ayyubaids dan tentara salib yang menyerang pada tahun 1239 M," kata Baroud.
Gerbang ke Gaza
Signifikansi peran militer Shejaiya dalam strategi perang telah terlihat selama ratusan tahun.
Sebagian besar karena Shejaiya punya Tell Al-Muntar, sebuah bukit strategis yang terletak di Shejaiya dan dianggap sebagai pintu gerbang ke Gaza.
"Mereka yang menguasai Bukit Al-Muntar mempunyai akses visual dan strategis ke seluruh Kota Gaza," kata Baroud.
"Inilah sebabnya mengapa Napoleon Bonaparte berjuang untuk menguasai Al-Muntar, dan akhirnya berkemah bersama pasukan penyerangnya di sekitar bukit."
Di sana juga, ribuan tentara Sekutu, bertahun-tahun kemudian, tewas di dekat bukit itu.