Sosok Benjamin Netanyahu, Rayakan Ulang Tahun ke-75 dengan Tangan Berlumur Darah Gaza dan Lebanon
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Pendudukan Israel Benjamin Netanyahu terus menentang organisasi internasional dan hukum hak asasi manusia dengan mempertahankan agresi dan kampanye pemusnahannya terhadap Gaza dan Lebanon.
"Siapakah Netanyahu, yang tangannya berlumuran darah?" tulis ulasan RNTV dalam artikel yang memberitakan soal ulang tahun Netanyahu pada Senin (21/10/2024).
Baca juga: Media Israel: Iran Mencoba Membunuh Netanyahu, Seluruh Tokoh Zionis Berstatus Waspada
Lahir pada tanggal 21 Oktober 1949, dari seorang ayah berkebangsaan Polandia dan seorang ibu berkebangsaan Yahudi Amerika bernama Zila Siegal, Netanyahu mewarisi keyakinan garis keras Yahudi ayahnya dan permusuhan terhadap orang Arab dan Muslim.
Ia telah menjabat beberapa periode sebagai Perdana Menteri Pendudukan Israel.
Netanyahu adalah putra Benzion Netanyahu, seorang akademisi Yahudi dan profesor sejarah Yahudi Ashkenazi.
Kaum Yahudi Ashkenazi tinggal di sepanjang Sungai Rhine di Jerman dan Prancis utara selama Abad Pertengahan dan kemudian bermigrasi ke Palestina setelah Holocaust oleh Nazi Jerman, membentuk Partai Buruh, yang mendominasi politik di Tel Aviv selama tiga dekade.
Pada tahun 1976, saudara Netanyahu, Jonathan, tewas dalam operasi pembebasan sandera dari pesawat yang dibajak di Entebbe, Uganda.
Karier Politik
Setelah menjadi Perdana Menteri pada tahun 1996, Netanyahu menghadapi kejutan dari perlawanan Palestina dalam bentuk serangkaian bom bunuh diri yang dilakukan oleh Hamas di wilayah pendudukan pada tahun 1948.
Knesset, parlemen Israel, memilih untuk menarik kepercayaan dari pemerintahannya, yang berujung pada pemilihan umum dini, yang mana Netanyahu kalah pada pertengahan tahun 1999 dari Ehud Barak dari Partai Buruh.
Setelah itu, ia mengundurkan diri dari kepemimpinan partai Likud, yang memungkinkan Ariel Sharon mengambil alih, dan sempat pensiun dari politik untuk bekerja sebagai konsultan senior untuk sebuah perusahaan telekomunikasi Israel selama dua tahun.
Setelah Sharon terpilih sebagai Perdana Menteri pada tahun 2001, Netanyahu kembali ke dunia politik, awalnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan kemudian sebagai Menteri Keuangan.
Namun, ia mengundurkan diri pada tahun 2005 sebagai protes terhadap penarikan pasukan dari Gaza.