News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

PBB: Pekerja Bantuan Gaza dan 70 Anggota Keluarga besarnya Tewas akibat Serangan Udara Israel

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 24 Desember 2023 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas.

TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel menewaskan lebih dari 70 anggota keluarga besar termasuk seorang pekerja bantuan PBB.

Seorang pekerja yang tewas akibat serangan udara Israel tersebut adalah Issam al-Mughrabi (56).

Sang istri, kelima anaknya dan pilihan kerabat lainnya juga meninggal dunia akibat pemboman di dekat kota Gaza.

"Hilangnya Issam dan keluarganya sangat mempengaruhi kita semua," kata administrator UNDP Achim Steiner, dikutip dari The Guardian.

Menurutnya, PBB dan warga sipil bukan merupakan target mereka.

“PBB dan warga sipil di Gaza bukanlah target," katanya.

Baca juga: Kanada Tawarkan Izin Tinggal Sementara Bagi Korban Perang di Gaza, 600 Orang Kepincut Daftar

Ia juga mendesak segera adanya gencatan senjata di Gaza.

"Perang ini harus diakhiri. Tidak ada lagi keluarga yang harus menanggung rasa sakit dan penderitaan yang dialami keluarga Issam dan banyak orang lainnya," jelasnya.

Ini Merupakan Jumlah Korban Terbanyak dalam Sejarah PBB

Sekretaris Jenderal PBB, Antonie Gueterres mengatakan jumlah korban ini merupakan jumlah terbanyak dalam sejarah PBB.

"Rata-rata, satu atau dua pegawai PBB terbunuh di Gaza setiap hari akibat agresi Israel – totalnya lebih dari 130 orang. Jumlah korban tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah PBB,” kata Antonio Gueterres, dikutip dari Al Maydeen.

Guterres memperingatkan bahwa memfasilitasi lebih banyak pasokan melintasi perbatasan ke Gaza hanyalah tahap awal dalam menghindari risiko kelaparan dan epidemi mematikan.

“Banyak orang mengukur efektivitas operasi kemanusiaan di Gaza berdasarkan jumlah truk dari Bulan Sabit Merah Mesir, PBB dan mitra kami yang diizinkan menurunkan bantuan melintasi perbatasan,” kata Guterres.

Ia mengatakan memastikan distribusi bantuan yang efektif di Gaza juga sama pentingnya.

Seorang anak laki-laki melihat sambil duduk di dekat tembok yang rusak di sebuah gedung di sebelah gedung lain yang hancur akibat pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 24 Desember 2023 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (SAID KHATIB/AFP)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini