News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Imbau Warganya Waspada di India, Netanyahu: Ledakan di Dekat Kedubes Israel adalah Operasi

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 14 Juni 2014. -- Netanyahu menduga ledakan di dekat Kedutaan Israel di New Delhi adalah operasi. Israel imbau warganya lebih berhati-hati di India.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengomentari ledakan di dekat Kedutaan Israel di New Delhi, India pada Selasa (26/12/2023) malam, melalui pernyataan tertulis dari Kantor Perdana Menteri.

Dia mengindikasikan dalam sebuah pernyataan kemungkinan ledakan itu adalah sebuah operasi.

"Ledakan itu adalah operasi yang disengaja," kata Kantor Netanyahu menduga penyebab ledakan itu, Rabu (27/12/2023).

Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Israel juga mengimbau warganya di India agar lebih hati-hati.

“Mengingat ketakutan akan terulangnya kejadian serupa, kami menekankan rekomendasi berikut untuk warga Israel di India dan New Delhi pada khususnya,” katanya, Rabu (27/12/2023).

"Mereka harus berusaha menghindari pergi ke tempat-tempat ramai seperti pusat perbelanjaan dan pasar, dan tempat-tempat yang diidentifikasi digunakan oleh pihak Barat atau Yahudi dan Israel," lanjutnya, dikutip dari The Times of India.

Baca juga: Belum Kelar Urus Terowongan Hamas, Israel Malah Kembali Dihantui Terowongan Hizbullah

Warga Israel di India juga dilarang mengikuti acara publik tanpa perlindungan keamanan.

"Mereka diimbau untuk menghindari berpartisipasi dalam acara yang melibatkan banyak peserta yang tidak memiliki perlindungan keamanan,” katanya.

Selain itu, warga Israel dilarang mengunggah rincian perjalannya di media sosial.

"Mereka harus menghindari mempublikasikan rincian perjalanan di jaringan media sosial, dan mempublikasikan foto dan rincian kunjungan sebelum dan selama perjalanan," lanjutnya.

Sebelumnya, dikabarkan polisi New Delhi menempatkan pasukan dalam siaga tinggi, setelah terjadi ledakan di dekat kedutaan Israel pada Selasa (26/12/2023) malam.

Tidak ada orang yang terbunuh atau terluka dalam ledakan itu.

Seorang personel polisi (kiri) berjaga setelah dugaan ledakan terjadi di dekat kedutaan Israel di New Delhi pada 26 Desember 2023. Polisi India sedang menyelidiki laporan ledakan di dekat kedutaan Israel di New Delhi pada 26 Desember, yang tidak menimbulkan korban jiwa. korban jiwa. (Arun SANKAR/AFP)

Baca juga: Ledakan di Dekat Kedubes Israel di New Delhi, Polisi Temukan Surat Berisi Ancaman

India Perketat Keamanan

Setelah ledakan tersebut, India meningkatkan keamanan di lingkungan komunitas Yahudi, selain pasar dan fasilitas vital lainnya.

Seorang pejabat di dinas keamanan India mengatakan satuan tugas khusus saat ini bekerja dengan badan-badan intelijen untuk meningkatkan keamanan di seluruh kedutaan.

"Kami telah menyarankan pusat-pusat keagamaan untuk membatasi akses ke tempat mereka, memastikan kamera keamanan dan alarm berfungsi dan melakukan penyisiran di sekeliling serta memeriksa surat dan paket," katanya.

India juga meningkatkan kehadiran petugas di pertemaun besar dan situs budaya untuk memprioritaskan keselamatan publik dan lebih berhati-hati.

Sebuah gambar menunjukkan kerusakan di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 17 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Posisi Jepang dalam Konflik Israel-Hamas: Sering Sejalan dengan AS, tapi Tak Mau Musuhi Timur Tengah

Hamas Palestina vs Israel

Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.915 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (26/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini