TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Sistem rudal anti-pesawat Rusia Pantsir-S dilaporkan menembak jatuh 10 bom berpemandu dan tiga rudal jelajah yang diluncurkan oleh angkatan udara Israel ke Suriah.
Hal ini diungkapkan otoritas Kementerian Pertahanan Rusia di Suriah seperti dikutip Sputnik, Sabtu (30/12/2023) waktu setempat.
“Pasukan pertahanan udara yang bertugas menembak jatuh 10 bom berpemandu dan tiga rudal jelajah, menggunakan sistem Pantsir-S buatan Rusia. Namun akibat serangan udara Israel, infrastruktur militer rusak. Tidak ada korban jiwa,” Vadim Kulit, wakil kepala pusat, mengatakan pada konferensi pers.
Sekilas tentang Pantsir-S1
Pantsir-S1 (nama kode NATO SA-22 Greyhound) adalah sistem senjata rudal pertahanan udara yang dirancang untuk melindungi wilayah militer penting berukuran kecil dan sedang.
Batrei ini juga kerap digunakan untuk melindungi unit pasukan darat melawan serangan udara berpemandu presisi dari ketinggian rendah dan sangat rendah.
Versi mobile dari sistem Pantsir-S1 mencakup kendaraan tempur (hingga enam kendaraan dalam satu baterai), peluru kendali permukaan-ke-udara, peluru 30 mm, kendaraan pengangkut-loader (satu per dua kendaraan tempur), pemeliharaan dan fasilitas pelatihan.
Pantsir-S1 dirancang oleh Biro Desain Instrumen KBP Tula, Rusia, dan diproduksi oleh Pabrik Mekanik Ulyanovsk, Ulyanovsk, Rusia.
Alutsista ini memiliki nama kode pelaporan NATO, SA-22 Greyhound.
Pantsir-S1 diperkenalkan pertama kali ke publik pada MAKS Air Show di Zhukosvsky dekat Moskow pada tahun 1995.
Pada bulan Mei 2000, Uni Emirat Arab memesan 50 sistem Pantsir-S1 96K6, yang dipasang pada MAN SX 45 beroda 8×8. kendaraan.
Pesanan tersebut bernilai $734 juta. Gelombang pertama dikirimkan pada bulan November 2004.
Namun, radar baru diminta oleh UEA dan pengiriman pertama dari sistem yang telah selesai dilakukan pada tahun 2007.
Suriah telah memesan 50 sistem Pantsir-S1. Pengiriman dimulai pada bulan Juni 2008.