News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-676: Jelang Tahun Baru 2024, Rusia Bombardir Ukraina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga setempat bersepeda dari gedung yang rusak pada 30 Desember 2023 di Kharkiv menyusul serangan rudal Rusia, di tengah invasi Rusia di Ukraina. --- Rusia meluncurkan serangan besar-besaran menjelang malam tahun baru 2024 ke Ukraina.

Dalam pengarahan intelijen hariannya, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan jumlah rata-rata harian korban Rusia (terbunuh dan terluka) telah meningkat hampir 300 orang setiap hari dibandingkan tahun 2022.

“Peningkatan jumlah rata-rata harian, seperti yang dilaporkan oleh pihak berwenang Ukraina, hampir pasti mencerminkan degradasi pasukan Rusia dan transisinya ke tentara massal dengan kualitas lebih rendah dan kuantitas tinggi sejak 'mobilisasi parsial' pasukan cadangan pada September 2022,” lapor Kementerian Pertahanan Ukraina, Minggu (31/12/2023).

Baca juga: Rusia Hujani Ukraina dengan 158 Rudal dalam 24 Jam, 12 Orang Tewas, Zelensky: Kami akan Balas

Polandia dan Moskow Ribut soal Roket Rusia Diduga Langgar Perbatasan

Angkatan Darat Polandia mengatakan pihaknya mengakhiri pencarian darat setelah tidak menemukan bagian dari roket Rusia yang diduga melanggar wilayah udara negara itu pada Jumat (29/12/2023) pagi.

Polandia sebelumnya memanggil Andrei Ordash, selaku kuasa usaha Rusia di Polandia dan menuntut penjelasan atas pelanggaran wilayah udaranya.

"Moskow tidak akan memberikan penjelasan mengenai rudal di wilayah udara Polandia kecuali jika diberikan bukti kuat rudal tersebut milik Rusia," kata Andrei Ordash setelah dipanggil ke kementerian luar negeri Polandia, Minggu (31/12/2023).

Angkatan bersenjata Polandia mengatakan sebuah benda udara tak dikenal, yang mereka identifikasi sebagai rudal Rusia, memasuki wilayah udara Polandia dari arah Ukraina dalam waktu kurang dari tiga menit.

“Sampai ada bukti kuat yang diberikan, kami tidak akan memberikan penjelasan apapun, karena tuduhan tersebut tidak berdasar,” tambah Andrei Ordash.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini