News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Gara-gara AS Dukung Israel di Perang Gaza, Joe Biden Bisa Kehilangan Suara di Pilpres 2024

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang kebijakan ekonominya di Wisconsin Black Chamber of Commerce di Milwaukee, Wisconsin, pada 20 Desember 2023. --- Joe Biden bisa kehilangan banyak suara dalam pilpres AS 2024 karena dukungannnya kepada Israel.

4. Selidiki apakah tindakan Israel di Gaza melanggar Leahy Act, yang melarang bantuan militer AS mendanai unit militer asing yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

5. Ambil langkah nyata untuk mengakhiri kondisi apartheid, pendudukan dan pembersihan etnis yang menjadi akar penyebab konflik ini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) menyambut Presiden AS Joe Biden setibanya di bandara Ben Gurion Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

Bantuan AS untuk Israel

AS sejauh ini merupakan pemasok bantuan militer terbesar ke Israel, dengan kontribusi sekitar $130 miliar sejak negara itu didirikan.

Israel menerima $3,8 miliar setiap tahun untuk sistem pertahanan militer dan rudalnya, mengacu pada perjanjian yang dicapai di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama.

Saat ini, pemerintahan AS dikabarkan sedang terpecah antara pihak pendukung Joe Biden dengan pihak yang menentang karena dukungannya terhadap Israel dalam perang di Jalur Gaza.

Pada Selasa (2/1/2024), Senator Bernie Sanders menyerukan agar Kongres menolak bantuan militer tanpa syarat senilai $10,1 miliar untuk perang brutal Israel terhadap warga Palestina, seperti diberitakan Axios.

Senator tersebut adalah satu dari sedikitnya pejabat AS yang menolak dukungan AS terhadap Israel.

Orang-orang berkumpul di sekitar jenazah keluarga Salah dan Abu Hatab, yang terbunuh ketika tenda tempat mereka berlindung terkena pemboman Israel, di kamar mayat pusat medis Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, pada 4 Januari 2024, ketika pertempuran antara Israel dan militan Hamas Palestina terus berlanjut. (AFP)

Baca juga: Perang Israel-Hamas Hari ke-90, ICJ Pastikan Gelar Dengar Pendapat Publik di Den Haag

Hamas Palestina vs Israel

Israel sebelumnya mengindikasikan para petinggi Hamas adalah target selanjutnya setelah Israel meluncurkan operasi darat di Jalur Gaza.

Perang Israel dan Hamas makin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut, menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini