Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk menghentikan aktivitas militer yang meningkatkan ketegangan di dekat perbatasan.
Melansir Reuters, China, yang merupakan sekutu politik utama Korea Utara, mendesak agar kedua belah pihak menahan diri dan melanjutkan dialog.
Leif-Eric Easley, profesor studi internasional di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan bukan hal yang aneh bagi Korea Utara untuk menembakkan artileri di daerah tersebut selama latihan musim dingin.
“Apa yang berbeda tahun ini adalah… Kim Jong Un secara terbuka menolak rekonsiliasi dan unifikasi dengan Korea Selatan,” katanya.
Perang Korea Bisa Pecah Kapan Saja
Hari Minggu, 31 Desember 2023, seperti dilansir kantor media resmi Korea Utara, KCNA, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sudah menegaskan, perang Korea bisa pecah kapan saja karena kebijakan Amerika Serikat yang membuat perang semakin dekat.
"Karena tindakan nekat musuh yang menyerang kita, sudah menjadi kenyataan bahwa perang bisa pecah kapan saja di semenanjung Korea," kata Kim Jong Un.
Di akhir pertemuan partai berkuasa Korut selama lima hari, Kim Jong Un dalam pidatonya sudah memerintahkan militer Korea Utara untuk menjinakkan seluruh wilayah Korea Selatan, termasuk dengan dengan bom nuklir jika perlu.
Korea Selatan buru-buru merespon ancaman Kim Jong Un tersebut. Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengutuk rencana Korut melanjutkan ambisi nuklirnya.
"Jika Korea Utara mencoba menggunakan senjata nuklir untuk melawan kita, kita akan membalas secara besar-besaran dengan memanfaatkan secara dramatis, memperkuat kemampuan pencegahan aliansi Korea Selatan-AS, dan rezim Kim Jong-Un akan menghadapi kehancurannya," kata Kementerian Pertahanan Korut.
Laporan Barratut Taqiyyah Rafie | Sumber: Kontan