Tapi dalam persoalan Palestina, semua negara utara itu menerapkan standar ganda.
"Kemana semua “kuliah” yang sering mereka berikan mengenai HAM? Bukankah bangsa Palestina memiliki hak yang sama dengan kita semua? Kenapa seakan nilai bangsa Palestina lebih rendah dari kita?" tanya Retno.
Indonesia sendiri lanjutnya, akan terus berjuang untuk rakyat Palestina.
Seperti pada Mahkamah Internasional yang dihelat 19 Februari 2024 mendatang, Retno mewakili Indonesia akan menyampaikan pernyataan lisan agar Mahkamah memberi advisory opinion perkuat posisi hukum Palestina.
"Yang intinya, PBB tidak boleh melupakan perjuangan bangsa Palestina baik secara politik maupun hukum internasional," ujarnya.
(Sumber: Arab News, Tribunnews.com)