Menurut Korea Utara, spekulasi itu "tidak berdasar".
Bahkan, Korea Utara menuding Amerika Serikat (AS) mengarang tuduhan palsu terhadap mereka.
Diketahui, tudingan soal Korea Utara memasok senjata untuk Hamas yang dilontarkan Korea Selatan, bukanlah yang pertama.
Pada pertengahan Oktober lalu, pejabat Korea Selatan menyebut adanya dugaan Hamas menggunakan senjata produksi Korea Utara selama serangan mereka di tanggal 7 Oktober 2023.
IDF Ungkap Ada Senjata Buatan China di Gaza
Laporan NIS soal Korea Utara memasok senjata untuk Hamas, muncul beberapa hari setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim adanya timbunan senjata canggih buatan China di Gaza.
Senjata itu termasuk senapan serbu, peluncur granat, peluru M16, dan peralatan komunikasi yang ditemukan IDF selama perang sejak 7 Oktober 2023.
Baca juga: Saleh al-Arouri: Bos Hamas Paling Ditakuti AS, Jadi Target Israel, dan Kini Tewas di Tangan Zionis
Diketahui, China dan Korea Utara memiliki perjanjian pertahanan bersama, satu-satunya perjanjian yang dimiliki dengan negara manapun di dunia.
“Ini adalah teknologi persenjataan dan komunikasi kelas atas, sesuatu yang belum pernah dimiliki Hamas sebelumnya,” kata seorang sumber intelijen Israel kepada The Telegraph pada saat itu.
Ia menambahkan, apa yang dimiliki Hamas adalah senjata “dengan bahan peledak yang sangat canggih yang belum pernah ditemukan sebelumnya dan terutama dalam skala besar."
Meskipun senjata tersebut dibuat di China, tidak diketahui apakah Beijing terlibat dalam transfer atau penjualan senjata tersebut.
Negara pihak ketiga yang menerima penjualan senjata oleh China, seperti Iran, mungkin telah menyerahkan senjata tersebut ke Hamas.
Dilansir Jerusalem Post, IDF memiliki dugaan lain, yaitu adanya pedagang senjata ilegal mungkin telah menjual senjata itu ke Hamas secara langsung,.
Dalam dua dekade terakhir, hubungan Israel-China telah membaik.
China sangat terlibat dalam pembangunan sistem metro Tel Aviv yang sedang berlangsung.