Israel Sebut Hamas Sudah Tercerai-berai di Gaza Utara, Perlawanan Lain Bakal Muncul Menggantikannya
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara militer Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari pada Senin pekan ini mengatakan, milisi Hamas tidak lagi berfungsi sebagai “kerangka militer terorganisir” di utara.
Atas kondisi itu, dia menegaskan kalau IDF beroperasi secara berbeda di sana.
IDF mengklaim, Perang Gaza kini dalam proses peralihan ke fase ketiga.
"Fokus utama saat ini adalah Gaza tengah dan selatan, terutama daerah sekitar kota Khan Younis, kata Laksamana Muda Daniel Hagari dalam sebuah pengarahan," seraya menambahkan bahwa pertempuran akan terus berlanjut.
Baca juga: Israel Nyaris Sepenuhnya Tarik Mundur Pasukan dari Gaza Utara, Al-Qassam Kepung IDF di Bani Suhaila
Soal rencana Israel memfokuskan serangan ke Gaza Tengah dan Selatan, Mayjen Charlie Herbert, mantan perwira di tentara Inggris menilai, Israel perlu berperang dengan intensitas yang sama di selatan Gaza seperti yang mereka lakukan di utara jika berharap untuk menurunkan kemampuan Hamas dan mencapai tujuannya.
Herbert, mantan perwira tentara Inggris yang menyelesaikan beberapa tur di Afghanistan dan menjabat sebagai penasihat senior NATO di kementerian dalam negeri negara itu, mengatakan hal ini seperti buah simalakama bagi IDF.
"Kekuatan dan daya tembak IDF yang luar biasa penting untuk mencapai tujuannya, tetapi juga merupakan pemicu semakin besarnya tekanan untuk mengurangi skala peperangan," kata Herbert.
Baca juga: Mayjen Inggris: Israel Kini Hadapi No-Win Situation Seusai Berbulan Perang Habis-habisan Lawan Hamas
Herbert menembahkan, meskipun sangat mungkin Israel dapat mengalahkan sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, kecil kemungkinannya kalau IDF dapat benar-benar melenyapkan Hamas sebagai organisasi politik atau membatalkan pendiriannya kembali.
Pendekatan yang lebih efektif, menurutnya, akan melibatkan upaya diplomatik dan ekonomi dibandingkan hanya melibatkan unsur militer.
Jika Hamas hancur, kata analisis Herbert, kelompok milisi lain dengan cara pandang yang mirip Hamas - membebaskan Palestina dari pendudukan- akan muncul mengisi kekosongan perlawanan.
"Dan bahkan jika Israel berhasil memberantas Hamas sepenuhnya, yang merupakan hasil yang tidak mungkin terjadi, hal ini masih membuka pintu bagi kelompok alternatif untuk mengisi kekosongan tersebut di masa depan," kata dia.
Rencana Israel Pasca-Perang Gaza
Sejumllah pertanyaan juga muncul soal bagaimana Israel merencanakan pembangunan Gaza pascaperang atas klaim IDF kalau Hamas saat ini sudah melemah.
Beberapa pihak khawatir, IDF akan kembali menduduki daerah kantong tersebut, sesuatu yang belum pernah mereka lakukan selama hampir dua dekade dan dapat memicu terjadinya perlawanan dengan kekerasan lebih besar.