Israel telah dikritik atas pembunuhan jurnalis selama dan sebelum perang Israel-Hamas, termasuk Shireen Abu Akleh, koresponden Al Jazeera.
Israel awalnya mengatakan Shireen Abu Akleh dibunuh pada 11 Mei 2022 oleh tembakan pihak Palestina.
Tapi penyelidikan independen, termasuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyimpulkan bahwa Shireen dibunuh oleh IDF.
IDF kemudianmengubah pernyataan mereka dan mengatakan mungkin mereka berada dibalik pembunuhan Shireen.
Sebelum perang, The Committee to Protect Journalists, sebuah organisasi nirlaba Amerika yang memantau kebebasan pers, mendokumentasikan setidaknya 20 kasus pembunuhan jurnalis oleh IDF, dan tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab.
CPJ mengatakan kepada NBC News bahwa IDF tidak konsisten dalam narasinya mengenai pembunuhan jurnalis pada hari Minggu.
Sejauh ini 72 jurnalis Palestina telah terbunuh sejak perang dimulai, menurut Komite Perlindungan Jurnalis.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)