Pada bulan Maret 2022, Iran menyerang Erbil dengan 12 rudal balistik, menyerang kediaman seorang pengusaha Kurdi terkenal.
IRGC mengaku bertanggung jawab karena menargetkan “pusat strategis konspirasi dan kejahatan Zionis dengan rudal jarak dekat.”
Garda Revolusi Iran juga mengatakan bahwa serangan rudal balistik tersebut merupakan pembalasan atas “kejahatan kelompok teroris baru-baru ini dalam membunuh rekan senegaranya yang tidak bersalah di Kerman dan Rask.”
Ada laporan yang belum dikonfirmasi, selain menghantam markas agen Mossad, beberapa rudal mendarat di dekat Markas Besar Koalisi Internasional pimpinan AS dan konsulat AS di Erbil.
Serangan IRGC ini sebagai balasan atas pemboman ganda pada tanggal 3 Januari di Kerman, tepatnya dekat makam salah satu komandan utamanya, Qasem Soleimani yang menewaskan sekitar 100 orang.
Teror itu terjadi pada peringatan empat tahun syahidnya Jenderal Soleimani akibat serangan AS di Bagdad.
Iran telah lama mengklaim bahwa Israel memiliki “pusat spionase” di Erbil dan pernah menembakkan rudal ke sebuah gedung di sana pada tahun 2021.