Perusahaan automotif asal Jerman tersebut membantah pihaknya mendapatkan pesanan langsung produk tersebut dari Korea Utara.
Pihak Mercedes-Benz menyatakan bahwa perusahaan kini juga tengah menyelidiki bagaimana pejabat di Pyongyang bisa membeli produk-produk buatan mereka tersebut.
"Mercedes-Benz tidak memiliki hubungan bisnis dengan Korea Utara selama lebih dari 15 tahun dan telah sangat patuh dengan embargo AS dan UE," demikian pernyataan produsen mobil Jerman itu yang dikirimkan ke Voice of America awal bulan ini.
Untuk mencegah pengiriman ke Korea Utara, Mercedes-Benz juga telah menerapkan proses kontrol ekspor yang komprehensif.
Namun, perusahaan menambahkan bahwa penjualan kendaraan oleh pihak ketiga, terutama kendaraan bekas, berada di luar kendali dan tanggung jawabnya.
Mercedes-Benz juga menjelaskan bahwa tidak mungkin bagi pihaknya untuk melacak kendaraan tertentu tanpa memeriksa nomor identifikasi kendaraannya.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)