Setelah penjahat Zionis, Baruch Goldstein, pada 1994, melakukan pembantaian terhadap jemaah Palestina di Masjid Al-Ibrahimi di Kota Hebron yang diduduki, Hamas mengumumkan sebuah inisiatif untuk menghindari warga sipil terkena dampak pertempuran oleh semua pihak.
Namun, Israel menolak gagasan itu dan bahkan (tetap) menargetkan warga sipil.
Israel juga tidak memberikan komentar mengenai hal tersebut.
Hamas telah mengulangi seruan untuk menghindari dampak terhadap warga sipil kepada Israel beberapa kali, tapi tidak digubris.
Israel terus melakukan penargetan dan pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil Palestina.
Ketiga, mungkin ada beberapa kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan Operasi Banjir Al-Aqsa karena runtuhnya sistem keamanan dan militer Israel, serta kekacauan yang terjadi di sepanjang wilayah perbatasan dengan Gaza.
Sebagaimana dibuktikan banyak orang, Hamas menangani dengan cara yang positif dan baik terhadap semua warga sipil Israel yang ditahan di Gaza.
Baca juga: Kepung Hamas di Khan Younis, Tiga Perwira IDF Tewas Ditembak Militan Hamas
Sejak awal agresi, (Hamas) berusaha membebaskan mereka, dan itulah yang terjadi selama gencatan senjata kemanusiaan selama seminggu (pada akhir November 2023), dimana warga sipil dibebaskan dengan imbalan pembebasan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.
Keempat, apa yang dinarasikan oleh Israel atas tuduhan bahwa Brigade Al-Qassam menargetkan warga sipil pada 7 Oktober, hanyalah kebohongan dan rekayasa.
Sumber tuduhan itu adalah narasi resmi Israel dan tidak ada sumber independen yang membuktikan hal tersebut.
Sudah menjadi fakta umum, narasi resmi Israel selalu berupaya menjelek-jelekkan Gerakan Perlawanan Palestina, sekaligus melegalkan agresi brutalnya terhadap Gaza.
Berikut beberapa rincian yang bertentangan dengan tuduhan Israel:
- Klip video yang diambil pada 7 Oktober, bersama dengan kesaksian warga Israel sendiri yang dirilis kemudian, menunjukkan pejuang Brigade Al-Qassam tidak menargetkan warga sipil, dan banyak warga Israel yang dibunuh oleh tentara dan polisi Israel karena kebingungan mereka.
- Kebohongan "40 bayi yang dipenggal" yang dilakukan para pejuang Palestina, juga telah dibantah secara tegas, bahkan sumber-sumber Israel pun membantah tuduhan itu.