Seorang juru bicara militer Israel juga mengklaim negaranya memiliki “bukti yang menunjukkan penggunaan fasilitas UNRWA untuk tujuan teroris.”
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan tuduhan tersebut sedang diselidiki dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat yang menyatakan bahwa setiap karyawan yang ditemukan terlibat dalam serangan 7 Oktober akan “dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui tuntutan pidana.”
Israel belum secara terbuka membagikan bukti-bukti yang mereka miliki.
Tuduhan Karangan
Tuduhan Israel terhadap UNRWA ini dinilai meragukan oleh banyak pihak.
Hal itu merujuk pada rekam jejak Badan intelijen Israel yang juga telah melontarkan sejumlah karangan tuduhan di masa lalu, seperti ketika negara tersebut bersikeras tahun lalu kalau kelompok bersenjata Hamas menggunakan Rumah Sakit al-Shifa di Gaza sebagai pusat komando.
Investigasi sejak saat itu tidak menunjukkan kebenaran klaim Israel.
Adapun penarikan dukungan AS Cs dari UNRWA saat ini memang tidak akan membuat badan PBB itu berhenti beroperasi secara total di Gaza.
Seorang diplomat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada media AS pada Jumat menyatakan kalau UNRWA memiliki sumber daya yang cukup untuk terus berfungsi dalam jangka pendek.
Meski begitu, dia memperingatkan kurangnya dana pada akhirnya dapat memaksa UNRWA untuk menghentikan operasinya.
Baca juga: Penduduk Gaza Kelaparan, Tentara Israel Pamer Stok Makanan Berlimpah
Gaza Kelaparan, Tentara IDF Pamer Makanan
Penarikan dukungan AS ke UNRWA ini terjadi saat lebih dari 26.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak Israel memulai agresi militernya di sana tahun lalu.
Selain korban jiwa yang terus bertambah, menurut data terbaru dari pejabat setempat, korban luka-luka juga makin menggunung dengan tambahan 64.487 orang terluka.
Dilaporkan bahwa perempuan dan anak-anak merupakan 70 persen dari korban di wilayah tersebut.
Toh, AS dan Israel sejauh ini dilaporkan tidak menampilkan aksi simpatik, justru sebaliknya.
Seorang tentara Israel menimbulkan kemarahan awal pekan ini dengan video TikTok yang memamerkan jatah makanan ketika warga Palestina di Gaza kelaparan.