TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Brigade Al-Quds, Abu Hamzah, mengeluarkan pernyataan pada hari ke-116 perang Israel di Gaza terkait perkembangan yang sedang berlangsung.
Dalam pernyataan tersebut, Abu Hamzah membahas ancaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Ia menegaskan ancaman Netanyahu yang akan melanjutkan perang di Gaza adalah ancaman yang tidak ada gunanya.
Israel sebelumnya mengatakan akan mengupayakan untuk mengambil kembali para sandera.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Abu Hamzah.
Menurutnya, upaya yang dilakukan Israel akan sia-sia dan dianggap gagal, dikutip dari Al Mayadeen.
Abu Hamzah menekankan pembebasan sandera hanya berdasarkan keputusan mereka.
Selain membahas terkait upaya Israel, Abu Hamzah juga menjelaskan pihaknya saat ini sedang melakukan serangkaian operasi balas dendam.
Serangkaian operasi tersebut di antaranya adalah serangan mortir dan roket yang ditargetkan untuk IDF.
Operasi lainnya yaitu pencarian ranjau dan berbagai serangan yang dilakukan oleh unit penembak jitu Brigade pada hari Selasa.
Untuk mengakhiri pidatonya, Abu Hamzah berterima kasih kepada kelompok-kelompok yang melawan Israel.
Baca juga: Rencana Jahat Netanyahu di Gaza Usai Perang Tahap Pertama Bentuk Pemerintahan Militer Israel di Gaza
Mereka adalah Hizbullah Lebanon, Yaman hingga Pasukan Irak.
Daftar Operasi Brigade Al-Quds dan Brigade Al-Qassam bertambah
Pada hari Selasa, Brigade Al-Quds mengumumkan telah menambah daftar operasinya.
Empat tank markava Israel yang berada di sebelah barat Khan Younis menjadi target Brigade Al-Quds.