TRIBUNNEWS.COM - Presiden El Salvador, Nayib Bukele pada hari Minggu menyatakan dirinya menangi pemilu nasional tahun ini.
Melalui media sosial pribadinya, Bukele mengklaim telah memenangkan lebih dari 85 persen suara.
“Menurut angka yang kami peroleh, kami telah memenangkan pemilihan presiden dengan lebih dari 85 persen suara dan minimal 58 dari 60 wakil di Majelis,” kata Bukele di X, dikutip dari Al Jazeera.
Namun, hal ini belum dapat dikonfirmasi lantaran hasil pemilu masih belum diumumkan.
Dilaporkan dari ibu kota, San Salvador, Manuel Rapalo dari Al Jazeera mengatakan kebanyakan orang berharap kemenangan bagi Bukele.
Pasalnya, Bukele telah menghilangkan kekerasan geng dan mengatasi masalah serius lainnya seperti sebagai kemiskinan.
“Ini bukan tentang siapa yang akan menang, tapi bagaimana negara ini akan bergerak maju melampaui kemajuan yang telah dicapai dalam pengurangan kejahatan,” kata Rapalo.
Pada saat kampanye, Bukele sempat mengatakan kepada para pemilih bahwa prestasinya bisa terbalik jika ia tidak terpilih kembali.
Sosok Bukele
Nayib Bukele merupakan pria berusia 42 tahun yang sempat menjabat sebagai presiden El Salvaldor.
Menurut laporan BBC, Bukele diizinkan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua oleh mahkamah konstitusi.
Popularitasnya semakin tinggi ketika ia berhasil mengubah keadaan di negara tersebut.
Baca juga: Pemilu 2024: Berkaca dari Pengalaman Amerika Serikat, Argentina, dan El Salvador
Kejahatan di El Salvador berubah seketika menjadi negara teraman di Amerika Latin saat ini.
Ia menggambarkan dirinya sendiri sebagai 'diktator paling keren di dunia'.
Namun Bukele saat ini juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial.