Pasukan Anjing Unit Oketz IDF Keok Lawan Anjing Besar Hamas, Israel Cari Hewan Terbaik di Eropa
TRIBUNNEWS.COM - Perang Gaza tidak hanya melibatkan para unit tempur dari Tentara Israel melawan gerakan pembebasan Palestina Hamas, lewat Brigade Al-Qassam.
Surat kabar Israel berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth menerbitkan laporan tentang peperangan antara hewan dari masing-masing pihak.
Laporan itu menyebut anjing-anjing militer yang dilatih di unit 'Oketz' tentara Israel mengalami kegagalan dalam menghadapi anjing-anjing besar yang digunakan oleh Perlawanan Palestina di Jalur Gaza.
Baca juga: Hamas Cs Rembuk di Gaza: Kartu AS di Tangan, No Deal dengan Israel Kalau Hal Ini Tidak Terjadi
Disclaimer, klaim media Israel itu belum terverifikasi karena warga Palestina tidak diketahui menggunakan anjing dalam perang melawan pasukan Israel.
Perang Antar-Anjing
Surat kabar Israel itu mengatakan dalam laporannya yang diterbitkan Rabu pekan lalu kalau Kementerian Pertahanan Israel kini telah memulai proses pembelian anjing terlatih dari Eropa untuk digunakan dalam perang Gaza setelah anjing-anjing dari unit Oketz gagal menjalankan tugasnya secara sukses.
Alasan di balik kegagalan mereka, menurut militer Israel, adalah kabar kalau unit anjing tentara IDF diserang oleh anjing-anjing besar (dalam hal ukuran) yang diduga digunakan Hamas dalam perang.
Menurut surat kabar tersebut, direktur pengadaan di Kementerian Pertahanan Israel telah memulai proses pembelian anjing terlatih dalam jumlah besar, yang akan dimulai dengan memperoleh anjing terlatih, sebagian besar ras Malino, dari Belanda dan Jerman.
Anjing-anjing baru tersebut diperkirakan akan tiba dalam beberapa bulan mendatang.
Baca juga: Satu Dunia Kacau Jika Houthi Putus Kabel Internet Global Bawah Laut, Pembenaran AS Bombardir Yaman?
Puluhan Anjing Militer Tewas dalam Perang
Militer Israel disebutkan juga mencari pemasok anjing pendeteksi bahan peledak, anjing penyelamat, dan anjing penyerang dari negara lain.
"Delegasi Israel saat ini sedang menuju ke Eropa untuk mempromosikan langkah tersebut dan memilih anjing terbaik," tulis laporan tersebut.
Menurut surat kabar tersebut, anjing-anjing unit Oketz banyak membantu “tentara dalam mengidentifikasi daerah berbahaya di mana para militan bersembunyi, atau di mana mereka menanam senjata dan roket, dan dalam banyak kasus, anjing-anjing tersebut dibunuh ketika melakukan tugas-tugas rumit di gedung-gedung di daerah yang berbahaya dan berbahaya.”
"Tentu saja, tentara Israel mengirim anjing-anjingnya jauh ke dalam terowongan Perlawanan karena takut mereka akan dijadikan jebakan," ulas laporan tersebut.
Surat kabar tersebut mengakui kalau sejauh ini 17 anjing operasional militer telah terbunuh dalam pertempuran sengit.