Berbicara kepada Al-Jazeera pada hari Rabu, Muhhamed Nazzal, anggota senior biro politik Hamas, mengatakan tidak ada satu pun hal dalam proposal tersebut yang dapat “dikompromikan.”
“Mesin pembunuh Israel harus dihentikan. Kami ingin pasukan pendudukan Israel menarik diri sepenuhnya dari Jalur Gaza. Tanggapan kami realistis, dan tuntutan kami masuk akal,” kata Nazzal.
“Kami memperkirakan perundingan akan dimulai. Setelah dimulai, hambatan apa pun dapat diatasi untuk mencapai kesepakatan akhir, sehingga kita dapat menentukan titik I dan melewati titik T,” tambahnya.
Menanggapi proposal komprehensif tersebut, para pejabat Israel mengatakan kepada Ynet pada hari Rabu bahwa “mereka tidak dapat menerima diakhirinya perang.”
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Times of Israel bahwa Tel Aviv "tidak memberikan tanggapan terhadap tuntutan Hamas selain pernyataannya tadi malam yang mengindikasikan bahwa pihaknya sedang mempelajari proposal tersebut."
Benjamin Netanyahu dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang tiba di Israel setelah mengunjungi Arab Saudi dan Mesir, pada hari Rabu.
linken, who arrived in Israel after visiting Saudi Arabia and Egypt, on Wednesday.