News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota Parlemen Australia Sangat Mendukung Kebebasan Pendiri WikiLeaks Julian Assange

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Julian Assange ditahan polisi London setelah menyerahkan diri, Selasa (7/12) dan langsung disidang pengadilan ekstradisi. Sidang dilanjutkan 14 Desember 2010

“Nyalakan semuanya… terus tembak… lihat bajingan-bajingan yang mati itu,” terdengar anggota militer AS berkata dalam klip tersebut ketika helikopter melepaskan tembakan.

Pada tahun yang sama, WikiLeaks merilis ratusan ribu dokumen AS mengenai perang di Irak dan Afghanistan, serta ribuan kabel diplomatik AS.

Pada tahun 2012, Assange berlindung di Kedutaan Besar Ekuador di London dan meminta suaka setelah kalah dalam perjuangan hukum untuk ekstradisi ke Swedia, di mana ia dituduh melakukan pemerkosaan. Ekuador memberinya suaka tahun itu.

Ekuador mencabut suakanya pada tahun 2019, dan dia diseret keluar dari kedutaan dan ditangkap. Washington secara resmi meminta ekstradisinya pada akhir tahun itu.

Assange telah menjadi simbol kebebasan pers. Banyak pihak di dunia percaya bahwa WikiLeaks mempublikasikan informasi mengenai kejahatan perang adalah demi kepentingan publik dan bahwa Assange dianiaya karena alasan politik.

Pemungutan suara di parlemen federal Australia dilakukan satu minggu menjelang sidang Assange berikutnya di Inggris.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini