News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Samakan Perang Gaza dengan Holocaust, Presiden Brasil Tak akan Diterima di Israel sebelum Minta Maaf

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Planalto di Brasilia pada 10 April 2023. Komentar Presiden Brasil yang membandingkan perang Israel di Gaza dengan Holocaust, berbuntut panjang.

Komentar Lula muncul setelah para pemimpin di KTT Uni Afrika pada Sabtu (17/2/2024), mengutuk serangan Israel di Gaza.

Sebelumnya, Lula mendukung kasus genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

Brasil dan Afrika Selatan adalah anggota kelompok negara Brics, sebuah aliansi dari beberapa negara berkembang terpenting di dunia yang bersatu untuk menantang negara-negara Barat yang lebih kaya.

Hakim di ICJ pada Januari 2024 memutuskan bahwa kasus Afrika Selatan terhadap Israel dapat dilanjutkan.

Pengadilan tersebut menginstruksikan Israel untuk mencegah militernya melakukan tindakan yang mungkin dianggap genosida, untuk mencegah dan menghukum hasutan untuk melakukan genosida, dan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza.

Namun, pengadilan tidak menyerukan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Gaza.

Baca juga: Qatar Kecam Israel karena Memperpanjang Perang, Begini Kata Menlu Qatar Mengeritik Netanyahu

Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan, Israel telah melakukan Genosida di Gaza, Yang dilakukan Israel sama seperti yang pernah dilakukan Adolf Hitler di masa lalu. (Tangkapan layar Twitter)

Sebagai informasi, dalam serangan 7 Oktober 2023, Hamas menyerbu Israel selatan dan disebut membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 orang.

Hamas masih menyandera sekitar 130 orang, seperempat dari mereka diyakini tewas.

Sebagian besar lainnya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada November 2023.

Lalu, perang di Gaza telah menewaskan 29.092 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

Sekitar 80 persen penduduk Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan seperempatnya menghadapi kelaparan.

Banyaknya korban jiwa dan kerusakan yang meluas telah menyebabkan meningkatnya kritik terhadap Israel dan seruan untuk gencatan senjata.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini