Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump dengan mudah mengalahkan Nikki Haley dalam Kontestasi Partai Republik di Carolina Selatan pada Sabtu (24/2/2024).
Ini memperpanjang rekor kemenangannya saat ia bergerak menuju nominasi presiden ketiga berturut-turut dan pertandingan ulang dengan Presiden Demokrat Joe Biden.
Mantan presiden tersebut, telah menyapu bersih semua persaingan pencalonan Partai Republik hingga saat ini.
Pertama, ia memenangkan persaingan dengan selisih besar di Iowa dan New Hampshire.
Kemudian Trump menyapu bersih Nevada.
Carolina Selatan merupakan tempat di mana Haley telah memenangkan dirinya sebagai Gubernur.
Oleh karena itu, kemenangan Trump ini menjadi kampanye yang sangat berbeda.
Trump menang dengan meraup suara sebanyak 59.8 persen, sementara Haley mendapat 39,5 persen suara.
Mantan presiden AS ini mengaku dirinya tidak menyangka dengan kemenangan ini, saat memberikan pidato kemenangannya di Columbia beberapa menit setelah pemungutan suara ditutup.
“Ini terjadi sedikit lebih cepat dari yang kami perkiraan, dan kemenangan ini bahkan lebih besar dari yang kami perkirakan,” kata Trump kepada massa di pesta pengawasan malam pemilihannya di Kolombia tak lama setelah ia diperkirakan sebagai pemenang, dikutip dari CNN Politics.
Ia juga mengatakan cukup terkejut dengan kekompakan Partai Republik.
Baca juga: Donald Trump Sebut Mugshot dan Dakwaan Hukum yang Menjeratnya Justru Menarik Pemilih Kulit Hitam
“Saya belum pernah melihat Partai Republik begitu bersatu seperti sekarang ini," kata Trump saat di atas panggung bersama para pemimpin politik Negara Bagian Palmetto, termasuk Gubernur Henry McMaster dan Senator Tim Scott.
Sementara itu, meskipun Haley tidak memenangkan pemilihan ini, ia menegaskan tidak akan mundur dari pencalonan.
“Ada sejumlah besar pemilih di pemilihan pendahuluan Partai Republik yang mengatakan mereka menginginkan alternatif. Saya katakan awal pekan ini bahwa apa pun yang terjadi di Carolina Selatan, saya akan terus mencalonkan diri sebagai presiden,” kata Haley kepada para pendukungnya di Charleston.