Hubungan Biden dan Netanyahu yang tadinya dekat, mulai merenggang ketika Tel Aviv berulang kali mengabaikan saran Washington dalam penanganan konflik Gaza.
Terbaru, Netanyahu juga secara terbuka menentang pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang berharap gencatan senjata akan dicapai di Gaza pada Senin depan atau 4 Maret 2024.
Netanyahu sekali lagi menegaskan, perang akan jalan terus sampai tujuan mereka memberangus gerakan pembebasan Palestina, Hamas, tercapai.
“Sejak awal perang, saya telah memimpin kampanye diplomatik untuk mencegah tekanan yang bertujuan untuk mengakhiri perang sebelum waktunya, dan untuk mendapatkan dukungan kuat bagi Israel," kata Netanyahu mengomentari pernyataan Joe Biden, Rabu (28/2/2024).
Netanyahu berkhayal mayoritas warga AS mendukung Israel untuk melanjutkan agresi di Jalur Gaza.
"Kami telah mencapai kesuksesan besar...dan hari ini sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Universitas Harvard diterbitkan menunjukkan bahwa 82 persen masyarakat Amerika mendukung Israel," katanya.
Ia menyimpulkan mayoritas warga AS mendukung Israel, bukan Hamas.
"Artinya empat dari lima warga Amerika mendukung Israel, bukan Hamas," katanya, dikutip dari Sky News.
Bunuh dan Lukai Anak-anak Selama Serang Gaza Palestina, Israel Kini Takut Di-Blacklist PBB: Mengubah
Israel Bunuh Lebih dari 13.000 Anak dalam Perang Gaza, Sebagian Besar Kini Hidup Kelaparan & Terluka
Perdana Menteri Israel menekankan dukungan ini akan membantu Israel melanjutkan kampanye sampai kemenangan penuh tercapai.
Joe Biden Berharap Gencatan Senjata Terjadi pada 4 Maret 2024
Sebelumnya, sebuah sumber Israel mengatakan kepada ABC News, Benjamin Netanyahu terkejut dengan pernyataan Presiden Joe Biden tentang tercapainya gencatan senjata di Gaza selambat-lambatnya Senin depan pada 4 Maret 2024.
Biden mengumumkan harapannya tersebut pada Selasa (27/2/2024).
Menurutnya, Israel setuju untuk menghentikan serangannya di Jalur Gaza selama bulan Ramadhan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang sedang dinegosiasikan.
Baca juga: Israel Bersedia Hentikan Serangan Brutal di Gaza Selama Ramadhan
Sebagai tanggapan, sumber politik Israel mengatakan kepada ABC News bahwa Netanyahu terkejut dengan pernyataan Presiden AS.
Dia menilai tuntutan Hamas dalam negosiasi yang sedang berlangsung masih fiktif dan mengatakan kesepakatan hanya akan tercapai melalui tekanan militer dengan Hamas.
"Kesepakatan dicapai pada bulan November, dan kesepakatan lain dapat dicapai setelah Hamas menjadi realistis, dan tuntutan Hamas masih fiktif," katanya.
(oln/axios/jn/*)