TRIBUNNEWS.COM, MESIR - Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) menyatakan, dua rudal balistik antikapal ditembakkan ke kapal Pinocchio dari wilayah Yaman namun dilaporkan peristiwa itu tidak menyebabkan kerusakan.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea sebelumnya pada hari Selasa mengatakan, kelompok telah menargetkan dan menghantam kapal tersebut yang digambarkan sebagai kapal Amerika.
Sarea mengatakan, pihaknya akan meningkatkan operasi militer mereka selama bulan suci Ramadan.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina sebagai respon terhadap perang di Gaza.
Sementara militer AS mengatakan, telah menghancurkan sebuah pesawat tanpa awak bawah air dan hampir 20 rudal balistik dalam serangkaian serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman yang Selasa lalu mengancam akan meningkatkan serangan mereka di Laut Merah selama bulan Ramadan.
Baca juga: Koalisi Maritim AS Klaim Gagalkan Serangan Drone Houthi Berskala Besar di Laut Merah
Serangan Houthi di Laut Merah selama berbulan-bulan telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah rute perjalanan yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar Afrika selatan.
Ini memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat menyebar dan mengganggu kestabilan Timur Tengah yang lebih luas.
Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan terhadap target-target Houthi di Yaman dan menetapkan milisi tersebut sebagai kelompok teroris.
Serangan udara yang dikaitkan dengan koalisi AS-Inggris menghantam kota-kota pelabuhan dan kota-kota kecil di Yaman barat pada hari Senin, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 14 orang, kata juru bicara pemerintah Yaman yang diakui secara internasional kepada Reuters.
CENTCOM mengatakan bahwa pihaknya melakukan enam serangan pertahanan diri pada hari Senin di daerah-daerah yang dikuasai Houthi di Yaman.
Serangan tersebut menghancurkan sebuah kapal bawah laut tak berawak dan 18 rudal anti-kapal - yang menurut CENTCOM merupakan ancaman yang akan segera terjadi terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut. (Arabnews.com)