News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jelang Invasi Israel ke Rafah, Israel Rencanakan Usir Warga Gaza ke Pulau Kemanusiaan di Gaza Tengah

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berbagi makanan berbuka puasa, pada hari pertama bulan suci Ramadhan, di sebuah kamp pengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 11 Maret 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Israel kelompok militan Hamas. (Photo by SAID KHATIB / AFP)

Rafah juga merupakan pintu masuk utama Gaza untuk bantuan yang sangat dibutuhkan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan gencar di Rafah sangat penting untuk mencapai tujuan negaranya menghancurkan Hamas. Namun para kritikus mengatakan tujuan seperti itu pasti akan gagal.

Rafah telah membengkak dalam beberapa bulan terakhir karena warga Palestina di Gaza melarikan diri dari invasi dan pemboman Israel di hampir setiap sudut wilayah tersebut.

Rafah, Kota ini telah tertutup oleh banyak tenda yang berdiri.

Bencana kemanusiaan

Pada awal perang, Israel mengarahkan para pengungsi ke sebidang tanah terkepung yang belum dikembangkan di sepanjang pantai Mediterania Gaza yang ditetapkan sebagai “zona aman”.

Namun kelompok bantuan mengatakan tidak ada rencana nyata untuk menerima pengungsi dalam jumlah besar di sana.

Serangan Israel juga menargetkan daerah tersebut. Sementara itu, pertempuran terus berlanjut di Gaza.

Invasi Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 31.000 orang, menyebabkan sebagian besar wilayah kantong itu hancur dan membuat sekitar 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi.

Serangan Israel pada hari Rabu menghantam tempat distribusi makanan di Gaza selatan yang dikelola oleh UNRWA, badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, menewaskan satu anggota staf badan tersebut dan melukai 22 lainnya.

Kematian tersebut menambah jumlah pekerja yang tewas dalam lima bulan terakhir pertempuran, menurut UNRWA, menjadi 165 orang.

Pemboman dan pengepungan Israel terhadap Gaza telah memicu bencana kemanusiaan, yang menyebabkan meningkatnya kelaparan di wilayah tersebut.

Krisis ini sangat akut di bagian utara Gaza, yang menjadi target awal Israel pada minggu-minggu awal perang.

Amerika dan negara-negara lain juga telah mengirimkan makanan ke Gaza utara dalam beberapa pekan terakhir untuk membantu meringankan krisis ini.

Kelompok-kelompok bantuan mengatakan pengiriman bantuan melalui udara dan pengiriman melalui laut jauh kurang efisien dibandingkan membawa makanan dengan truk.

(Sumber: TRT World)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini