Media Israel: Tentara IDF Gunakan Peluru Kadaluarsa dari Perang Korea
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar berbahasa Ibrani, Haaretz mengungkapkan kalau tentara Israel (IDF) menggunakan kelebihan amunisi dari Perang Korea-Amerika (1950-1953) di Gaza.
Dampak dari penggunaan amunisi tua ini dilaporkan menyebabkan penargetan secara acak dan sembrono, yang merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Menurut sumber-sumber di IDF, amunisi yang kadaluarsa dan sistem persenjataan yang sudah ketinggalan zaman (M109 yang digunakan dalam howitzer, beroperasi sejak tahun 1963), menyebabkan “peningkatan tajam dalam risiko kesalahan sasaran dan kesalahan penargetan.”
Baca juga: Pejabat Senior Israel: Tentara IDF Kekurangan Amunisi dan Persenjataan, Israel Mungkin Kalah Perang
Surat kabar tersebut menegaskan bahwa penggunaan amunisi yang berlebihan dan gila-gilaan di gudang ketentaraan Israel berakhir dengan pengosongan amunisi, yang menimbulkan bahaya besar bagi pasukan mereka di lapangan.
Hal itu merujuk pada krisis amunisi yang melanda pasukan IDF.
Seorang pejabat senior Israel secara terbuka mengatakan kepada saluran Amerika ABC, pada Jumat (15/3/2024), kalau tentara Israel (IDF) kini mengalami krisis amunisi dan persenjataan.
Dilansir Khaberni, pejabat pemerintahan di Tel Aviv itu merinci kalau IDF kekurangan peluru artileri 155 mm dan peluru tank 120 mm.
Dia juga menekankan kebutuhan tentara IDF akan beberapa peralatan militer berpemandu yang sensitif.
Baca juga: Amerika Serikat Krisis Amunisi, Pentagon Kelimpungan Penuhi Permintaan Ukraina Buat Perangi Rusia
Dia menjelaskan, setiap penundaan pengiriman bantuan Amerika Serikat (AS) ke Israel menimbulkan kekhawatiran mengingat keengganan Eropa untuk menjual senjata ke Tel Aviv.
Dia juga dan menekankan bahwa Israel mungkin kalah perang jika amunisi dan legitimasi yang sudah habis tidak tersedia.
Baca juga: Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Seluruh Pangkalan Militer AS di Dunia Kirim Senjata ke Israel
Dia menjelaskan, AS telah mulai menunda sejumlah bantuan militer ke Israel, dan mengatakan bahwa Tel Aviv tidak sepenuhnya mengetahui alasan penundaan bantuan militer dari Washington tersebut.
Namun begitu, sang pejabat senior di pemerintahan Benjamin Netanyahu ini yakin rasa frustrasi AS terhadap langkah-langkah Netanyahu terhadap perang Israel di Gaza menjadi satu di antara alasan.
Baca juga: Menlu Israel: AS Pada Dasarnya Mendukung Penyerbuan Rafah, Pengungsi Bakal Digiring ke Barat Gaza
"Sementara itu, para pejabat Amerika mengatakan kepada ABC kalau tidak ada perubahan dalam kebijakan mereka atau penundaan yang disengaja dalam pengiriman bantuan atau penjualan ke Israel," tulis laporan Khaberni.
Faktor Penyebab Krisis, Israel Hadapi Dua Front Sekaligus
Perang yang sedang berlangsung di Gaza dan konfrontasi dengan Perlawanan Lebanon di front utara dilaporkan telah menyebabkan kekurangan amunisi dan pasokan dalam gudang senjata pasukan pendudukan Israel (IDF).