"Ini tidak mewakili pergeseran dalam kebijakan kami," katanya.
Rusia
Duta Besar Rusia dan Perwakilan Tetap, Nebenzia mengatakan bahwa negaranya mendukung resolusi tersebut karena menyerukan gencatan segera.
Meskipun begitu, Nebenzia menyayangkan karena keputusan ini hanya berlaku selama Ramadhan.
“Sayangnya, apa yang terjadi setelah itu berakhir masih belum jelas karena kata 'abadi' bisa diartikan dengan berbagai cara," kata Nebenzia, dikutip dari laman resmi PBB.
Ia juga mengatakan pihaknya kecewa karena delegasinya tidak berhasil memberikan usulan gencatan senjata permanen di Gaza.
“Meskipun demikian, kami percaya bahwa pada dasarnya penting untuk memberikan suara mendukung perdamaian,” katanya, sambil mendesak Dewan Keamanan untuk terus berupaya mencapai gencatan senjata permanen.
Uni Eropa
Para pejabat tinggi Uni Eropa menyambut baik resolusi tersebut, menyerukan gencatan senjata dan pembebasan semua tawanan tanpa syarat.
“Implementasi resolusi ini sangat penting untuk melindungi seluruh warga sipil,” tulis Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di X.
Liga Arab
Menurut sekretari jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, keputusan yang diambil oleh DK PBB sudah terlambat.
Oleh karena itu, ia menuntut untuk segera direalisasikan dengan cepat dan tepat keputusan ini.
“Pelajarannya sekarang adalah menerapkan keputusan di lapangan, menghentikan operasi militer dan agresi Israel dengan segera dan sepenuhnya,” tambahnya.
Tiongkok
Duta Besar dan Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun berterima kasih kepada anggota Dewan E-10 atas upaya mereka dalam menyusun rancangan tersebut.
Menurutnya, rancangan resolusi ini lebih tepat dari pada apa yang diusulkan AS pada Jumat lalu.
“Rancangan yang ada saat ini tegas dan tepat arahnya, menuntut gencatan senjata segera, sedangkan rancangan sebelumnya bersifat mengelak dan ambigu,” katanya.