Para siswa tetap berada di ruang kelas mereka setelah penembakan tersebut, seperti diberitakan BBC.
Polisi mendesak warga untuk menjauh dari daerah tersebut dan tetap tinggal di rumah mereka dan memperingatkan, “Jangan membuka pintu untuk orang asing."
Sekolah di Vantaa tersebut memiliki sekitar 800 siswa dan 90 staf, dan dihadiri oleh anak-anak berusia antara tujuh dan 15 tahun, mulai dari kelas satu hingga sembilan.
PM Finlandia Turut Berduka Cita
Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo mengatakan penembakan itu sangat mengejutkan.
“Pikiran saya tertuju pada para korban, keluarga mereka dan siswa serta staf sekolah Viertola lainnya,” tulis Petteri Orpo di X.
Sementara Menteri Dalam Negeri Finlandia, Mari Riantanen, mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa ia terkejut dengan kejadian itu.
“Saya bisa membayangkan rasa sakit dan kecemasan yang dialami banyak keluarga saat ini,” tambahnya.
Kepemilikan senjata tersebar luas di Finlandia dan anak-anak di atas 15 tahun dapat memiliki izin untuk menggunakan senjata api orang lain.
Hingga kini belum diketahui motif dari penembakan tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Finlandia