News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hari Al-Quds, Sekjen Hizbullah Sindir Negara Arab: Harusnya Malu Normalisasi Hubungan dengan Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.

Dia mencatat, jajak pendapat di pemukiman di utara menunjukkan kalau 80 persen pemukim Yahudi Israel tidak ingin kembali ke utara, dan menekankan bahwa "hal ini akan memberikan pukulan besar terhadap gagasan pemukiman."

Nasrallah berkata, "Netanyahu tidak punya ruang gerak untuk menyelesaikan krisis internalnya, dan hilangnya reputasi internasional adalah salah satu dampak dari Banjir al-Aqsa."

“Ketidakmampuan [Israel] untuk menutup garis depan Lebanon, Yaman, dan Irak merupakan sebuah pencapaian tersendiri,” kata pemimpin Hizbullah itu menekankan.

“Penjajah mempunyai masalah di wilayah utara, perekonomian, dan di Eilat, dan ketika perang berhenti, akan ada akuntabilitas.”

"Netanyahu dan koalisinya tidak punya pilihan selain menghentikan perang,” tambahnya.

“Ini merupakan kerugian tersendiri bagi mereka.”

“Kami berjuang dengan visi kemenangan meskipun ada pengorbanan,” lanjutnya, seraya menambahkan, “Yang penting adalah berdiri teguh dan teguh di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Yaman, dan Irak. Ini adalah pertempuran di mana kami akan muncul sebagai pemenang."

Baca juga: Israel Dirongrong Serangan Lintas-Teritorial, Kali Ini Eilabun Galilea Dihajar Drone Perlawanan Irak

Sekretaris Jenderal Hizbullah menegaskan bahwa "ini adalah pertempuran di mana Poros Perlawanan akan menang."

Iran Pasti Membalas Pemboman Konsulat

Nasrallah juga mencatat, pemboman  konsulat Iran merupakan titik balik dalam peristiwa yang terjadi sejak 7 Oktober.

Dia menekankan: “Tetap yakin bahwa balasan Iran terhadap [pemboman] konsulat Iran tidak diragukan lagi akan terjadi. "

Israel “sangat waspada, dan mereka takut dengan tanggapan Iran,” kata pemimpin Hizbullah itu.

Baca juga: Israel Tutup 28 Kedutaannya di Seluruh Dunia, Staf Diplomatik Bahkan Tak Boleh ke Luar Rumah

“Bagian dari pertempuran ini adalah masalah melemahnya musuh secara material dan moral.”

“Israel waspada dan takut terhadap respons Iran, dan ini adalah bagian dari pertempuran untuk melemahkan musuh secara moral dan finansial,” tambahnya.

“Setiap orang harus mempersiapkan diri, mengatur urusan masing-masing, dan berhati-hati mengenai apa yang akan terjadi, dan siap menghadapi segala kemungkinan,” katanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini