Singgung Pembalasan Iran, Sekjen Hizbullah Sindir Negara Arab Harusnya Malu Menormalisasi Hubungan dengan Israel
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah berpidato pada momentum Hari Al-Quds, Jumat (5/4/2024).
Hari Quds, secara resmi disebut Hari Quds Internasional, adalah sebuah acara tahunan yang diadakan pada Jumat terakhir dari bulan Ramadan yang diinisiasikan oleh Republik Iran pada 1979 untuk menunjukkan dukungan untuk bangsa Palestina dan menentang Zionisme dan Israel.
Dalam pidatonya, Nasrallah membahas berbagai topik seperti perang yang sedang berlangsung di Gaza, dan serangan Israel baru-baru ini terhadap konsulat Iran.
Baca juga: Media Israel: Kematian Jenderal IRGC Tandai Berakhirnya Era Komandan Iran, Tersisa Sekjen Hizbullah
"Hari Al-Quds, hari yang didedikasikan untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina yang diduduki dan diperingati pada hari terakhir bulan suci Ramadan mewakili komitmen kami, posisi kami, perlawanan kami, dan harapan besar kami untuk pembebasan," kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed kata Hassan Nasrallah, Jumat.
Nasrallah kemudian membahas agresi Israel terhadap konsulat Iran di Suriah, dengan menekankan kalau para korban agresi Israel baru-baru ini di Damaskus memiliki nilai sejarah bagi Hizbullah.
“Kemartiran orang-orang terkasih ini merupakan hal yang sangat besar bagi kami, terutama Brigadir Jenderal Zahedi atas kontribusi besarnya kepada Perlawanan di Lebanon selama bertahun-tahun,” seraya menambahkan kalau “insiden ini merupakan titik balik.”
Baca juga: Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area
“Deklarasi tegas [pemimpin Iran] Khomeini yang mendukung perjuangan Palestina adalah salah satu alasan utama perang yang dijalankan Iran,” kata Nasrallah, menghubungkan serangan terhadap konsulat Iran dengan dukungannya terhadap perjuangan Palestina.
Dia menunjukkan kalau Amerika Serikat sangat menginginkan perundingan langsung dengan Iran, namun Iran sejauh ini menolak perundingan langsung.
"Iran tidak melakukan perundingan mengenai isu-isu regional dengan Amerika," katanya menambahkan.
Baca juga: Pejabat Senior Hizbullah: AS Merayu, Kami Menolak, Israel Tak Punya Kemampuan untuk Serang Lebanon
Dia menambahkan, “Kami mendengar omong kosong bahwa segala sesuatu yang terjadi di wilayah ini adalah sandiwara Amerika-Iran. Ada banyak pihak yang tidak dapat menerima bahwa Israel dikalahkan di wilayah tersebut, dan mereka tidak dapat memahami hal itu. "
Merasa Terhormat Bermitra dengan Iran
Nasrallah juga menegaskan hubungan antara gerakan Hizbullah dan Iran.
Dia menilai Iran menjadi pihak dengan bantuan terbesar bagi milisi perlawanan di kawasan dalam melawan pendudukan Israel dan Amerika Serikat.
“Iran menawarkan para pemimpin tingkat tinggi mereka sebagai martir, dan posisi Teheran sangat menentukan dan diperkuat dengan darah para martirnya,” kata Sayyed Nasrallah.