Diketahui, ancaman balas dendam Iran muncul setelah Israel melakukan serangan udara pada 1 April 2024, terhadap gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Akibat serangan itu, beberapa komandan, termasuk dua jenderal, Korps Garda Revolusi Islam, tewas.
Baik Teheran maupun Damaskus, menyalahkan Israel atas serangan itu.
Mereka bersumpah akan membalas dendam, meski Israel belum mengomentari masalah tersebut.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei sendiri sudah memastikan pada awal pekan ini, bahwa Israel "harus dihukum dan akan dihukum."
Biden: Serangan Iran akan Terjadi Lebih Cepat
Terpisah, Presiden AS, Joe Biden, dalam pernyataannya pada Jumat, memperkirakan serangan Iran akan terjadi "lebih cepat".
Di sisi lain, Biden mendesak Teheran agar tidak melakukan serangan balas dendam terhadap Israel.
Baca juga: Serangan Balasan Iran Bisa Tiba dalam 2 Hari ke Depan, Langsung Targetkan Tanah Israel
Dikutip dari CNN, permulaan konflik antara Iran dan Israel akan menandai eskalasi serius di kawasan ini.
Skenario tersebut merupakan hal yang paling dihindari AS sejak dimulainya konflik antara Israel dan Hamas pada awal Oktober 2023.
Biden sendiri menegaskan pihaknya masih akan membela Israel dan memastikan Iran tak bakal berhasil melaksanakan serangan balas dendamnya.
"Kami berdedikasi untuk membela Israel," katanya.
"Kami akan mendukung Israel, kami akan membantu membela Israel dan Iran tidak akan berhasil."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)