Banyak orang di Gaza merasa telah ditinggalkan oleh negara-negara tetangganya di Timur Tengah di tengah perang yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Ketika dukungan datang dari Iran dan proksi regionalnya, seperti Hizbullah Lebanon yang melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap israel utara.
Tak ketinggalan, militan Houthi Yaman dan paramiliter Syiah di Irak juga melakukan serangan terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina.
Namun, tidak semua orang mendukung konflik Israel-Iran.
Sebagian warga Palestina memandang serangan itu sebagai upaya Iran semata-mata untuk menjaga martabatnya.
"Rakyat Palestina adalah satu-satunya yang menanggung akibatnya dengan darah dan daging mereka,” tulis Munir al-Gaghoub, seorang penduduk Tepi Barat, di halaman Facebook-nya.
Beberapa orang lain di media sosial mengatakan mereka yakin serangan itu dikoordinasikan dengan Amerika Serikat (AS) agar tidak menimbulkan bahaya, merujuk pada waktu yang dibutuhkan drone Iran untuk mendekati Israel .
Dengan begitu, Israel punya banyak waktu untuk menembak jatuh mereka.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)