Polisi Yale menangkap lebih dari 60 pengunjuk rasa pada tanggal 22 April, setelah memberi mereka beberapa kesempatan untuk pergi, menurut universitas tersebut.
Departemen Kepolisian New York mengatakan petugas menangkap 120 orang di NYU pada akhir tanggal 22 April.
Pejabat universitas mengatakan mereka meminta intervensi karena pengunjuk rasa belum bubar dan mengganggu keselamatan dan keamanan komunitas.
Apa dampaknya terhadap kehidupan kampus?
Setelah mengadakan semua kelas secara virtual pada tanggal 22 April, Columbia mengumumkan sebagian besar kelas akan ditawarkan dengan opsi kehadiran virtual dan tatap muka selama sisa semester.
Dr Shafik mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak akan mengizinkan kelompok mana pun mengganggu kelulusan.
Universitas Politeknik Negeri California, Humboldt, membatalkan kelas tatap muka hingga 24 April setelah para siswa membarikade diri mereka di gedung administrasi.
Demonstran menuntut kampus mengungkapkan semua hubungan dan kepemilikan dengan Israel dan memutuskan hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Universitas Michigan mengatakan akan mengizinkan kebebasan berekspresi dan protes damai pada upacara wisuda awal Mei, tetapi akan menghentikan "gangguan besar."
Bagaimana tanggapan para pemimpin politik?
Presiden Joe Biden, yang telah dikritik oleh para pengunjuk rasa karena memasok dana dan senjata ke Israel, mengatakan kepada wartawan pada tanggal 22 April bahwa ia mengutuk protes yang ia sebut "anti-Semit”.
Mantan presiden Donald Trump, kandidat Partai Republik untuk pemilu 2024, menyebut situasi protes di kampus “berantakan” saat ia memasuki hari kedua persidangan pidananya di New York.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)