Selain itu, Houthi juga menggarisbawahi sikap diam negara-negara Arab atas pembantaian yang terus menerus terjadi di Gaza.
“Jika bukan karena dukungan AS dan Barat, sikap diam Arab yang memalukan, dan ketidakberdayaan PBB, kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina tidak akan terjadi,” kata mereka.
Baca juga: Yaman Ledek Kapal Perang Jerman yang Mundur dari Laut Merah, Houthi: Kembali ke Jalan yang Benar
Barisan Sekutu Mundur dari Laut Merah
Angkatan bersenjata Yaman mengklaim telah mengalahkan kekuatan yang mereka anggap musuh Palestina.
Sebelumnya pada bulan April, serangan Yaman menyebabkan mundurnya fregat FREMM kelas Aquitaine Prancis, Alsace, dari Laut Merah setelah kapal tersebut kehabisan amunisi.
“Kami tidak memperkirakan tingkat ancaman sebesar ini. Terjadilah kekerasan tanpa hambatan yang cukup mengejutkan dan sangat signifikan. [Orang Yaman] tidak ragu-ragu menggunakan drone yang terbang di permukaan air, meledakkannya di kapal komersial, dan menembakkan rudal balistik,” kata komandan kapal, Jerome Henry.
Sebelumnya pada bulan April, drone angkatan bersenjata Yaman mengumumkan penargetan dua kapal Israel, MSC Darwin dan MSC Gina, serta dua kapal AS, Maersk Yorktown dan sebuah kapal perang, di Teluk Aden.
“Angkatan bersenjata Yaman terus menjalankan tugas agama, moral, dan kemanusiaan mereka terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan membela Yaman,” bunyi pernyataan itu.
(oln/memo/*)