Sudah Latihan Khusus, Dua Brigade Tentara Israel di Utara Diterjunkan ke Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel (IDF) pada Rabu (24/4/2024) mengumumkan penarikan dua brigade dari perbatasan Utara negara pendudukan tersebut sebagai persiapan untuk melaksanakan misi di Gaza.
Kabar pengerahan dua brigade dari Utara itu datang saat media- media Israel tengah mengulas tentang persiapan invasi militer darat yang digaungkan segera terjadi ke kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Baca juga: Euro-Med: Ada 140 Kuburan Massal di Gaza, Israel Lakukan Pengusiran Paksa Terbesar dalam Sejarah
Tentara IDF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengerahkan dua brigade pasukan cadangan untuk melanjutkan apa yang disebut misi pertahanan dan serangan di Jalur Gaza.
Kedua brigade tersebut dilaporkan akan berada di bawah kendali komando Divisi ke-99.
Sudah Jalani Pelatihan Khusus
Laporan menyebutkan, dua brigade Tentara IDF yang ditarik dari utara dan dikerahkan ke Gaza itu adalah pasukan infanteri Brigade ke-2 dari Divisi 146 yang dikenal dengan nama Brigade Carmeli.
Satu brigade lainnya berasal dari pasukan lapis bajaBrigade 679 Brigade dari Divisi 210 yang dikenal dengan nama Brigade Yiftah.
Kedua brigade ini disebutkan selama ini bertugas di perbatasan utara dan telah melakukan pelatihan khusus serta persiapan sepanjang tahun terakhir terkait misinya di Jalur Gaza ini.
Perusahaan Penyiaran Israel, KAN melaporkan kalau tentara IDF memindahkan brigade cadangan Carmel setelah menjalani pelatihan.
"Dan mereka akan bergerak dari utara untuk berperang di Gaza," tulis laporan itu.
Baca juga: Komandan Batalyon 932 Israel Pembantai Al Zaytoun-Al Shifa: Nuseirat Selesai, Kami Meluncur ke Rafah
Batalyon Nahal akan Bertugas di Rafah
Pernyataan IDF tersebut tidak menjelaskan alasan penarikan kedua brigade tersebut dari utara menuju Gaza.
Namun media Israel mengatakan kalau dua pasukan yang dimobilisasi tersebut akan menggantikan tugas batalyon Nahal yang akan diplot untuk menyerang Rafah.
Dalam konteks ini, radio resmi Israel mengatakan kalau tentara IDF siap untuk segera memulai operasi darat di Rafah, meskipun ada peringatan internasional akan konsekuensi bencana, karena kota tersebut menampung sekitar 1,5 juta pengungsi.
Kemarin malam, Otoritas Penyiaran mengatakan, tentara Israel sedang bersiap untuk menyerang Rafah dalam waktu dekat dalam operasi militer yang mencakup tindakan evakuasi sejumlah besar penduduk, dengan persetujuan Amerika.