Sementara pejabat Rusia di selatan dan timur Ukraina melaporkan empat orang tewas.
NATO Minta China Jauhi Rusia
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, memperingatkan China agar berhenti mendukung Rusia dalam perangnya di Ukraina sebagai imbalan atas hubungan baik dengan Barat.
"Tiongkok harus berhenti mendukung perang Rusia di Ukraina jika ingin menikmati hubungan baik dengan negara Barat," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, di Berlin, Kamis.
Tahun lalu, Rusia mengimpor 90 persen mikroelektronikanya dari Tiongkok, yang digunakan untuk memproduksi rudal, tank, dan pesawat terbang.
Ia menuduh China berupaya untuk memberikan Rusia kemampuan satelit dan pencitraan yang lebih baik.
“Tiongkok mengatakan bahwa mereka menginginkan hubungan baik dengan negara-negara barat… Mereka tidak dapat melakukan keduanya," ujarnya, dikutip dari The Guardian.
Prancis Ingin Barat Tak Bergantung ke AS soal Hadapi Rusia
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa Eropa menghadapi ancaman nyata dari agresi Rusia.
Menurutnya, Eropa harus mengadopsi strategi pertahanan yang kredibel sehingga tidak terlalu bergantung pada AS.
Presiden Perancis itu menggambarkan perilaku Rusia setelah invasi ke Ukraina sebagai tanpa hambatan dan mengatakan tidak lagi jelas di mana batas Rusia untuk melanjutkan invasinya.
“Eropa kita, saat ini, adalah makhluk fana dan bisa mati," katanya.
Polandia Evaluasi Bantuan untuk Pengungsi Ukraina
Parlemen Polandia akan mempertimbangkan peraturan baru pada minggu depan yang mengharuskan semua warga Ukraina menunjukkan paspor yang masih berlaku untuk dapat mengakses tunjangan di Polandia.
Sebelumnya, pengungsi Ukraina dapat menerima bantuan dari pemerintah Polandia dengan menunjukkan dokumen lain yang membuktikan identitas mereka.
“Saya pikir banyak orang Polandia yang marah ketika mereka melihat pemuda Ukraina di hotel dan kafe, dan mereka mendengar betapa besarnya upaya yang harus kami lakukan untuk membantu Ukraina,” kata Menteri Pertahanan Polandia, Kosiniak-Kamysz.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina