News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intel: Hanya Soal Waktu Rusia Berhasil Rebut Chasiv Yar dari Ukraina

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan lima lantai yang hancur di Chasiv Yar, Oblast Donetsk, pada 26 April 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina punya kemungkinan besar akan kehilangan kota penting di wilayah timurnya karena jatuh ke tangan Rusia, menurut analisis seorang pejabat intelijen.

“Tentu saja tidak hari ini atau besok, tapi semua bergantung pada cadangan dan pasokan kami,” ujar Mayor Jenderal Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina, kepada The Economist.

Kota penting yang dimaksud, Chasiv Yar, sebagian besar tinggal puing-puing setelah lebih dari setahun dibombardir Rusia.

Namun, posisinya yang strategis secara alam, yakni di puncak bukit, menjadi tempat persiapan yang baik untuk pertempuran Ukraina melawan Rusia.

Dari titik itulah, Ukraina dapat menghalangi jalan Rusia menuju kota-kota bebas terakhir di wilayah Donetsk.

Chasiv Yar terletak tepat di sebelah barat kota Bakhmut.

Bakhmut sudah hancur lebur selama hampir satu tahun pengepungan brutal hingga akhirnya jatuh kepada Rusia pada Mei 2023.

Bakhmut dinilai minim nilai strategis.

Peta wilayah Chasiv Yar Ukraina (Kyiv Independent)

Tetapi, Chasiv Yar terletak di dataran tinggi dan dekat dengan kota-kota penting lainnya, yang berarti Rusia akan mendapatkan posisi strategis jika berhasil mendapatkannya.

Kota ini, yang dulunya berpenduduk sekitar 13.000 orang, adalah kunci yang akan membuka gerbang pertempuran yang melelahkan dan berlarut-larut, kata analis militer Serhiy Hrabsky sebelumnya kepada The New York Times.

Penaklukan wilayah tersebut akan membuat markas komando timur Ukraina, Kramatorsk, dan pusat pasokan utama Kostiantynivka dapat dijangkau oleh pasukan Rusia.

Baca juga: Infrastruktur Ukraina Hancur, Zelensky: Di Bulan April Rusia Bombardir dengan 3.200 Bom Berpemandu

Baik Kramatorsk dan Kostiantynivka dihuni populasi sipil dalam jumlah besar, menurut outlet tersebut.

Pekan lalu, Rusia telah menempatkan sekitar 20.000-25.000 tentara di sekitaran Chasiv Yar.

Rusia membutuhkan kemenangan tepat pada libur nasional

Setahun setelah jatuhnya Bakhmut, merebut seluruh wilayah timur Donetsk dan Luhansk kemungkinan masih menjadi tujuan utama Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Skibitsky kepada The Economist.

Rusia mengerahkan segalanya untuk mencoba memperluas terobosan di sana, kata Skibitsky.

Hal ini belum termasuk hilangnya Avdiivka pada bulan Februari, beberapa km lebih jauh ke selatan Chasiv Yar, yang memungkinkan pasukan Rusia merayap lebih jauh ke barat.

"Tekanan kemungkinan akan mencapai titik didih dalam beberapa hari mendatang," kata Skibitsky.

Putin mungkin sedang mencari kemenangan yang bisa ia bangga-banggakan pada tanggal 9 Mei, perayaan militer Hari Kemenangan yang sangat penting di Rusia.

Untuk acara tahun lalu, pasukan Ukraina berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan Bakhmut hingga tanggal tersebut.

Sementara Rusia melipatgandakan jumlah pasukan dan serangan artileri.

Tentara di Chasiv Yar mungkin akan menghadapi serangan gencar yang sama dalam beberapa hari mendatang.

Jika mereka bertahan, tanggal penting lainnya adalah rencana kunjungan Putin ke Beijing seminggu kemudian, menurut The Economist.

“Masalah kami sangat sederhana: kami tidak punya senjata,” kata Skibitsky.

Pentagon mengatakan sebagian bantuannya bisa tiba di Ukraina dalam beberapa hari setelah undang-undang bantuan baru-baru ini disahkan.

Namun, The Economist melaporkan, pada kenyataannya, dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk senjuata tersebut mencapai garis depan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini