Sirene Roket Kembali Meraung, Ledakan di Beersheba Israel, Terakhir Terdengar Saat Iran Menyerang
TRIBUNNEWS.COM - Media Israel melaporkan sirene peringatan serangan roket kembali terdengar di selatan kota Beersheba, Israel, wilayah pendudukan Palestina, Jumat (10/5/2024).
"Beberapa ledakan terdengar. Belum ada laporan mengenai cedera atau kerusakan," tulis Times of Israel.
Disebutkan, terakhir kali sirene berbunyi di kota itu adalah di tengah serangan rudal Iran pada 14 April.
Baca juga: Media Israel Terbelalak, Serangan Drone Milisi Irak Terbang Lewati Yordania, Tepat Hajar Kota Eilat
Belum diketahui jenis serangan dan asal roket diluncurkan.
Namun, sebelumnya pada Kamis (9/5/2024), kelompok koalisi perlawanan Irak (IRI) menyatakan kalau mereka menargetan pangkalan “Nevatim” Israel di dekat Beersheba.
Sebuah pernyataan dari militan tersebut mengkonfirmasi, “para pejuangnya menargetkan pangkalan Zionis Nevatim di Beersheba di tanah yang diduduki dengan menggunakan drone.”
IRI merupakan koalisi milisi yang terafiliasi sekutu militer Iran di Irak yang terdiri dari Kataib Hizbullah dan Harakat Al-Nujabaa.
Koalisi ini merupakan bagian dari "Poros Perlawanan" bersama Hizbullah Lebanon, Ansarallah Yaman (Houthi), dan faksi lain yang didukung Iran.
Semua kelompok dalam Poros telah menyatakan bahwa serangan mereka akan terus berlanjut sampai gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza, di mana tindakan Israel telah mengakibatkan kematian lebih dari 35.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 78.000 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Baca juga: 3 Pesan Al-Nujaba Lewat Rudal Jelajah ke Tel Aviv, Israel dalam Cengkraman Koalisi Milisi Perlawanan
Serang Pangkalan Udara Nevatim
Pada hari Kamis, Perlawanan Islam di Irak (IRI) mengumumkan penargetan pangkalan "Nevatim" Israel, 15 km timur-tenggara Beersheba, dengan drone.
Sebuah pernyataan dari Perlawanan, yang diperoleh Kantor Berita Shafaq, menyatakan bahwa "para pejuangnya menargetkan pangkalan Zionis Nevatim di Beersheba di tanah kami yang diduduki Kamis pagi dengan menggunakan pesawat tak berawak."
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah kerusakan atau korban jiwa.
Israel tidak mengomentari insiden tersebut.