IDF mengumumkan beberapa serangan baru dari kelompok tersebut dan mengatakan bahwa pasukan Israel mencegat dua drone yang datang dari Lebanon dan melancarkan sejumlah serangan udara di selatan negara tetangga tersebut.
Dalam pernyataan video yang disampaikan pada hari Kamis, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa sekitar 115 sasaran telah diserang di Lebanon selatan selama seminggu terakhir, termasuk 20 serangan yang dilakukan di sekitar Ramyeh pada hari Rabu saja.
“Serangan ini adalah bagian dari upaya untuk menghancurkan organisasi teror Hizbullah dan menjauhkannya dari garis kontak. Hizbullah membalas dengan tembakan, dan sayangnya, ada juga korban jiwa dan cedera,” kata Hagari, seraya menyebutkan kematian tiga tentara Brigade 551. dalam seminggu terakhir.
Hagari melaporkan operasi baru yang dilakukan oleh Divisi 162 IDF di Rafah timur, di mana ia mengatakan telah muncul bukti yang "mendukung intelijen yang kami miliki—Hamas menggunakan area Penyeberangan Rafah untuk terorisme."
“Kami menemukan beberapa lubang terowongan teroris di daerah tersebut, yang saat ini sedang kami selidiki dan pindai, dan sejauh ini, pasukan kami telah melenyapkan sekitar 50 teroris di daerah ini selama pertemuan dan serangan udara, dan juga selama pemindaian di daerah tersebut,” kata Hagari.
“Saat ini, pasukan divisi terus beroperasi melawan sasaran teror di wilayah tersebut.”
Pada saat yang sama, perundingan yang didukung AS yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir terus mencari kemungkinan kesepakatan gencatan senjata yang juga akan membuka jalan bagi pembebasan hingga 130 sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
“Malam ini, kami juga mengenang misi tertinggi dan kewajiban kami terhadap para sandera yang masih ditahan di Gaza,” kata Hagari.
“Kami terus dan akan terus melakukan segalanya untuk menciptakan kondisi bagi kembalinya para sandera dan orang-orang tercinta kami ke rumah secepat mungkin.”
(oln/toi/*)