Sky Dew memiliki radar canggih yang dirancang untuk mendeteksi ancaman masuk dalam jarak jauh ketika beroperasi di ketinggian.
HAAS dikembangkan dan diproduksi oleh TCOM, perusahaan AS. Sedangkan ELTA, anak perusahaan Israel Aircraft Industry (IAI), mengembangkan sistem radar canggih.
Balon pengintai raksasa itu sendiri juga diproduksi oleh TCOM Amerika, perusahaan yang sama yang memproduksi aerostat untuk The Joint Land Attack Cruise Missile Defense Elevated Netted Sensor System (JLENS, Spy Balloon).
Platform yang dapat bertahan di udara selama berhari-hari ini menggunakan gas helium yang tidak mudah terbakar untuk tetap berada di udara.
Sistem radar Sky Dew mampu mendeteksi rudal balistik, rudal jelajah, dan drone.
Menurut pejabat Israel, balon ini dibutuhkan untuk menghadapi ancaman dari utara yaitu drone dan rudal jelajah Iran.
Klaim Kehebatan Israel-AS Dicoreng Hizbullah
Mengutip MDAA, sistem ini dikembangkan di bawah program kerja sama antara Organisasi Pertahanan Rudal Israel (IMDO) dan Badan Pertahanan Rudal AS (MDA).
Sistem deteksi balon udara ini, yang dijuluki “Elevated Sensor,” atau “Sky Dew” di Israel, dikerahkan di ketinggian untuk mendeteksi rudal jarak jauh, rudal jelajah, dan drone yang masuk, kata para pejabat pertahanan Israel dilansir Times of Israel.
Panglima Angkatan Udara Israel saat itu, Amikam Norkin memuji sistem baru ini, dengan mengatakan bahwa unit tersebut akan “memungkinkan [pengendalian lalu lintas udara] untuk membangun gambaran pengawasan udara yang lebih akurat dan lebih luas.”
Dia menambahkan bahwa sistem ini akan “membuat angkatan udara lebih siap, dan membantu mereka dalam melanjutkan misinya – menjaga keamanan di langit Israel.”
“Sistem 'Sky Dew' adalah tugas menantang yang kami tetapkan sendiri sekitar satu dekade lalu,” kata direktur Organisasi Pertahanan Rudal Israel, Moshe Patel. Saat mulai beroperasi, hal ini “mengubah kenyataan,” katanya.
“Sistem aerostat ini akan terbang di ketinggian dan memberikan kemampuan deteksi multi-arah yang luar biasa terhadap ancaman tingkat lanjut,” tambah Patel.
Aerostat Sky Dew, salah satu yang terbesar dari jenisnya, dikembangkan dalam usaha patungan antara Organisasi Pertahanan Rudal Israel dan Badan Pertahanan Rudal Amerika Serikat selama beberapa tahun.
Wakil Laksamana Jon Hill, direktur Badan Pertahanan Rudal Amerika saat itu, mengatakan sistem ini bertujuan untuk menopang “keunggulan militer kualitatif” Israel, sebuah istilah teknis yang mengacu pada superioritas negara tersebut di kawasan, yang secara hukum harus dijunjung oleh AS.
Semua klaim kehebatan Sky Dew itu pada faktanya berhasil ditumbangkan oleh satu dari dua drone Hizbullah yang justru secara langsung menyasar lokasi tempat peralatan canggih itu ditempatkan.
(oln/toi/cnbc/*)