TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Lima tentara Israel tewas dan tujuh lainnya luka-luka, termasuk tiga luka serius, dalam insiden yang disebut baku tembak di Jabaliya, Gaza utara, pada Rabu (15/5/2024) malam waktu setempat.
Menurut militer Israel lima tentara yang terbunuh adalah :
- Kpt. Roy Beit Yaakov, 22, dari Eli
- Sersan Staf. Gilad Arye Boim, 22, dari Karnei Shomron
- Sersan. Daniel Chemu, 20, dari Tiberias
- Sersan. Ilan Cohen, 20, dari Karmiel
- Sersan Staf. Betzalel David Shashuah, 21, dari Tel Aviv
Semua prajurit tersebut bertugas di Batalyon 202 Brigade Pasukan Terjun Payung dan merupakan bagian dari kompi ultra-Ortodoks.
Kematian mereka menambah jumlah korban tentara yang terbunuh dalam serangan darat Pasukan Pertahanan Israel terhadap Hamas di Gaza.
Saat ini total 278 tentara Israel tewas sejak serangan ke Gaza 7 Oktober 2023 lalu.
Seorang kontraktor sipil Kementerian Pertahanan Israel juga tewas di Jalur Gaza.
Baca juga: Alasan Israel Ngeyel Tetap Serang Rafah, Netanyahu: Kami Bukan Budak AS
Kronologi
Menurut penyelidikan awal IDF, sebuah tank yang beroperasi bersama pasukan terjun payung di kamp Jabaliya menembakkan dua peluru ke sebuah gedung tempat mereka berkumpul sekitar pukul 7 malam.
Pasukan tank telah tiba di kawasan tersebut pada pagi hari dan beberapa jam kemudian pasukan terjun payung mencapai kawasan tersebut dan mendirikan pos di gedung tersebut.
Sore harinya, sekelompok pasukan terjun payung lainnya mencapai daerah tersebut dan memberi tahu dua tank di sana bahwa mereka memasuki gedung.
Pasukan tank kemudian mengidentifikasi laras senapan dari salah satu jendela gedung dan yakin itu adalah pasukan musuh sehingga mereka menembakkan dua peluru.
Namun ternyata itu adalah tentara Israel.
Insiden ini sedang diselidiki lebih lanjut.
Masalah Komunikasi
Dari 278 tentara Israel yang tewas di Jalur Gaza selama serangan darat Israel terhadap Hamas, yang dimulai pada akhir Oktober, setidaknya 49 orang tewas akibat tembakan teman dan kecelakaan lainnya, menurut data IDF.
IDF menilai ada banyak sekali alasan yang menyebabkan kecelakaan mematikan ini, termasuk masalah komunikasi antar pasukan dan kelelahan tentara serta tidak memperhatikan peraturan.