Meski begitu, jumlah bantuan yang mengalir melalui kedua penyeberangan tersebut tidak sesuai yang dibutuhkan Gaza.
Program Pangan Dunia PBB mengatakan bahwa sejak 6 Mei, ketika Israel meluncurkan operasi Rafah, organisasi tersebut tidak dapat mengakses dan menerima bantuan dari penyeberangan Kerem Shalom.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan penyeberangan itu ditutup antara 6-10 Mei.
Perbatasan Rafah dengan Mesir, yang merupakan pintu masuk bagi hampir seperempat dari seluruh bantuan ke Gaza, juga ditutup pekan lalu.
Israel merebut perbatasan tersebut dan belum membukanya kembali.
3. Berapa banyak bantuan yang masuk ke Gaza sekarang?
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa truk yang masuk ke Gaza saat ini masih belum cukup.
PBB memperkirakan dibutuhkan 500 truk setiap harinya untuk meringankan penderitaan warga Gaza.
Tetapi pada 11 Mei, angka PBB menunjukkan bahwa hanya enam truk yang masuk.
Tidak ada data yang tersedia setelah tanggal tersebut.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada hari Kamis (16/5/2024) mengatakan bahwa penyeberangan ke Gaza telah ditutup, tidak aman untuk diakses atau tidak layak secara logistik.
"Distribusi bantuan hampir tidak mungkin dilakukan jika tidak ada impor bahan bakar secara teratur, telekomunikasi yang tidak stabil, dan pertempuran yang terus berlanjut," kata OCHA di X.
Baca juga: Federasi Palestina Tabuh Genderang Perang di Sepak Bola, FIFA Pertimbangkan Coret Israel
"Dampaknya sangat menghancurkan bagi lebih dari 2 juta orang di sana."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)