Gaya Demonstrasi di Berlin Jerman Menentang Serangan Israel ke Rafah, dari Ngaji Sampai Yel-yel dan Nyanyi
TRIBUNNEWS.COM- Warga di beberapa kota besar Eropa turun ke jalan untuk menentang Israel yang baru-baru ini menyerang kamp pengungsi di Rafah.
Di Berlin, aksi demonstrasi diikuti ribuan orang. Mereka meneriakkan yel-yel 'Free, Free, Free Palestine'.
Namun dalam sebuah kesempatan, demonstran juga memberi kesempatan kepada demonstran muslim untuk membaca Al Quran.
Sejenak, seorang di antara mereka membacakan Al Quran, termasuk Al Fatihah dan surat pilihan lainnya. Saat pembacaan Al Quran, demonstran lainnya diam mendengarkan.
Setelah sejenak pembacaan ayat Quran itu, mereka berdemonstrasi lagi.
Terdengar yel-yel lantang yang mereka teriakkan.
Pada saat hari menjelang gelap, ribuan demonstran bernyanyi bersama. Sambil menyalakan lampu dari ponsel mereka.
Di Jerman, masyarakat memprotes serangan Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di Rafah.
Di ibu kota Berlin, ribuan orang berkumpul di Alexanderplatz Square, salah satu tempat simbolis kota tersebut, untuk memprotes serangan Israel.
Para pengunjuk rasa yang membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan “Bebaskan Palestina”, “Lepaskan Rafah”, “Hentikan mempersenjatai monster”, “Semua mata tertuju pada Rafah”, “Hentikan mempersenjatai Israel” meneriakkan slogan-slogan seperti “Boikot Israel”, “Teroris Netanyahu”. ", "Israel membunuh anak-anak dan perempuan", "Hentikan genosida" dan melawan pemerintah Jerman.
Dalam aksi unjuk rasa saat pembacaan Al-Qur'an dan takbir yang dikumandangkan, serangan Israel diminta dihentikan.
Mereka juga membawa boneka bergambar Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang terlihat kotor dengan simbol merah darah, ditempatkan di area demonstrasi.
Lengkap dengan simbol Rudal representatif ditempatkan di sekitar model yang tangannya dicat merah untuk melambangkan darah.