Katja, yang ikut serta dalam demonstrasi tersebut dan tidak ingin memberikan nama belakangnya, mengatakan kepada reporter Anadolu Ajansi bahwa serangan tentara Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di kota Rafah adalah “mengerikan”.
Dia berkata, “Anda tidak ingin melihat ke sana, tapi Anda harus memperhatikannya. Ini adalah kekerasan yang tidak perlu dan tidak masuk akal sehingga sulit dipercaya bahwa hal ini tidak akan berakhir."
Katja mengatakan pemerintah Jerman “tuli dan buta” terhadap kekerasan di Gaza.
Paris, Madrid, Barcelona Bergerak Menentang Serangan Israel ke Rafah
Aksi tentara Israel yang menyerang Rafah memicu demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota di Eropa.
Sehari setelah Israel menjatuhkan bom ke kamp pengungsi Rafah dan menimbulkan 50 orang korban yang kebanyakan anak-anak dan perempuan, puluhan ribu orang turun ke jalan berdemonstrasi anti Israel.
Demonstrasi terjadi di Paris dan Kota-kota lainnya di Prancis, serta di Kota-kota di Spanyol termasuk Madrid dan Barcelona.
Unjuk rasa anti-Israel di Paris dan Madrid menarik ribuan orang, sebagai bentuk kemarahan atas serangan di Rafah yang terjadi baru-baru ini.
Gambar dan video beredar viral di media sosial, Puluhan ribu demonstran berkumpul di Paris untuk memprotes serangan militer Israel di Gaza.
Unjuk rasa tersebut berlangsung di kawasan Saint Augustin di distrik ke-8 ibu kota Prancis, tidak jauh dari kedutaan Israel.
Dalam sebuah video, ribuan orang terdengar meneriakkan, “Seluruh dunia membenci Israel.”
Protes dan demonstrasi juga dilaporkan terjadi di Madrid dan Barcelona.
Para pemimpin Eropa telah memimpin protes global atas serangan udara Israel ke kamp pengungsi Rafah yang memicu kebakaran.
Aksi serangan brutal Israel itu menewaskan sedikitnya 45 orang di sebuah kamp tenda di kota Rafah, Gaza.
Ribuan orang melakukan protes di Paris menentang serangan Israel di Rafah