Dikatakan bahwa serangan itu dapat menghambat upaya mediasi untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.
Qatar bersama AS dan Mesir, telah terlibat dalam pembicaraan berbulan-bulan yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
2. Mesir
Mesir mengutuk “pemboman yang disengaja” tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri meminta Israel untuk “menerapkan langkah-langkah yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai penghentian segera operasi militer” di Rafah.
3. Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan melakukan “segala kemungkinan” untuk meminta pertanggungjawaban PM Israel Benjamin Netanyahu yang “biadab” atas serangan mematikan itu.
“Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar dan pembunuh yang tidak ada hubungannya dengan kemanusiaan,” katanya.
Baca juga: Situasi Kian Buruk, Indonesia Desak Eropa Dukung Penerapan Two State Solution Israel-Palestina
4. Spanyol
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan pemboman Rafah adalah “satu hari lagi dengan terbunuhnya warga sipil Palestina yang tidak bersalah”.
Dia mengatakan tingkat keparahan serangan itu “bahkan lebih besar” karena terjadi setelah ICJ memerintahkan Israel untuk menghentikan operasinya di Rafah dan wilayah Gaza lainnya.
5. Irlandia
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin menggambarkan serangan itu sebagai tindakan “biadab”.
“Kita tidak bisa mengebom daerah seperti itu tanpa menimbulkan dampak yang mengejutkan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak bersalah."